Topcareer.id – Forever 21 telah mencapai kesepakatan untuk menjual asetnya seharga USD 81 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun, empat bulan setelah mengajukan kebangkrutan pada kuartal terakhir 2019.
Sebagai bagian dari transaksi, retailer mode ini akan dijual ke konsorsium yang terdiri dari operator mal Simon Property Group, Brookfield Properties dan perusahaan manajemen merek Authentic Brands Group. Penjualan tersebut akan mencakup semua aset Forever 21, termasuk toko kecantikan RileyRose.
Forever 21 adalah salah satu dari banyak retailer tradisional yang telah berjuang untuk tetap hidup di tengah maraknya belanja online. Tingkat utang yang tinggi dan biaya sewa juga telah membebani Forever 21.
Forever 21 mengajukan kebangkrutan pada akhir September dan mengumumkan rencana untuk merombak bisnis globalnya dengan menutup ratusan toko di Amerika Serikat dan di seluruh dunia untuk mengurangi biaya sewa.
“Setelah disetujui, perjanjian akan memungkinkan Forever 21 keluar dari kebangkrutan, menjaga kantor pusat, toko, dan E-commerce tetap beroperasi,” demikian pernyataan Forever 21.
Menjual ke pemilik baru memungkinkan Forever 21 untuk bisa terus beroperasi. Selain itu, persetujuan ini juga memungkinkan Forever21 untuk terus memberikan mode dan tren yang disukai pelanggan hingga bertahun-tahun mendatang,
Di Indonesia sendiri, gerai Forever 21 awalnya berada di Grand Indonesia, Pondok Indah Mal, Mal Taman Anggrek, dan Lippo Mal Puri.
Gerai di Pondok Indah kini sudah tak beroperasi lagi. Sedangkan gerai yang berada di Grand Indonesia mengalami perampingan. Dari dua lantai, kini hanya satu lantai. Perampingan juga dilakukan di gerai Lippo Mal Puri.
Lisensi retail merek Forever 21 di Indonesia dikelola oleh PT Fashion Studio Indonesia, anak usaha Sharaf Group yang berbasis di Dubai.
Editor: Feby Ferdian
