TopCareerID

6 Strategi Menyelesaikan Konflik di Tempat Kerja

Topcareer.id – Di setiap tempat kerja, konflik tidak mungkin bisa dihindari. Karyawan yang telah disaring dengan hati-hati selama perekrutan wawancara juga tidak kebal menghadapi konflik.

Mereka mungkin memiliki jawaban sempurna saat wawancara kerja untuk pertanyaan perilaku seperti, “Bagaimana Anda menangani konflik?” Sayangnya, respons wawancara yang telah mereka poles tidak menjamin bisa menciptakan tempat kerja yang harmonis.

Konflik di tempat kerja dapat terjadi dalam berbagai cara, antara dua karyawan, di antara seluruh tim atau antara supervisor dan anggota tim yang mereka kelola. Sesulit apa pun masalah yang tampak, menyelesaikan konflik tim adalah mungkin.

Mengutip Entrepreneur.com, berikut ini caranya mengatasi konflik di tempat kerja:

1.Merangkul konflik
Ketika konflik muncul, jangan menghindarinya atau berpura-pura tidak ada yang terjadi. Seiring berjalannya waktu, ketegangan akan meningkat – dan konflik hanya akan menjadi lebih buruk. Atasi masalah tidak nyaman ini sesegera mungkin, sebelum masalah dan perasaan buruk menjadi tertanam dalam pekerjaan sehari-hari.

Baca juga: Orang Manipulatif Bisa Hancurkan Hidupmu, Begini Cara Hadapinya (Bagian 1)

2. Bicara bersama
Atur waktu dan tempat sehingga dapat berbicara untuk rentang waktu yang panjang tanpa gangguan dari luar. Ketika bertemu, setiap orang harus memiliki waktu yang cukup untuk mengatakan apa yang dia yakini perlu didengar pihak lain. Jangan biarkan individu memonopoli pembicaraan atau mengontrol topik.

Setiap orang harus berbicara tentang perbedaan pendapat dan bagaimana perasaannya tentang situasinya. Ingat, ini bukan saatnya untuk menyerang atau menyalahkan. Fokus pada masalah, bukan pendapat pribadi tentang karakter orang lain.

3. Dengarkan baik-baik
Sangat penting untuk memberikan perhatian penuh kepada orang yang sedang berbicara. Jangan menyela orang lain. Pastikan semua bisa menerima pesan yang ingin dikirim. Ulangi kembali apa yang didengar untuk mengonfirmasi pemahaman.

Ajukan pertanyaan klarifikasi jika diperlukan. Mendengarkan selalu harus tentang mendapatkan pemahaman. Jangan biarkan diri menjadi reaksioner terhadap kata-kata orang lain.

Baca lebih jauh di halaman berikutnya>>

4. Temukan kesepakatan
Resolusi hanya mungkin terjadi ketika menemukan poin kesepakatan. Terangkan kesamaan. Bagikan contoh di mana kamu setuju dengan orang lain atau dapat melihat sudut pandang lain. Misalnya, jika kamu tidak setuju dengan taktik penjualan baru, kamu dapat membagikan ide yang kamu pikirkan.

Mencari kesepakatan menunjukkan kesediaanmu untuk mencari titik temu dan membangun hubungan di sekitar elemen-elemen kepercayaan itu.

5. Berikan panduan
Jika kamu berada di posisi kepemimpinan, ada saatnya kamu mungkin perlu menengahi konflik kerja. Jangan memihak. Sadarilah bahwa kamu ada di sana hanya untuk membantu karyawanmu mengatasi masalah mereka. Kamu mungkin perlu memandu percakapan.

Baca juga: Konflik dengan Rekan Kerja? Ini 5 Cara Mengatasinya

Jika berada dalam posisi untuk memberikan saran tentang langkah-langkah selanjutnya, sorot aspek positif dari proses dan sarankan topik atau tindakan terkait yang bisa mereka selesaikan setelah pertemuan.

6. Cepat memaafkan
Setiap konflik membutuhkan resolusi jelas yang mengakui perasaan terluka dan menemukan solusi untuk mulai memperbaikinya. Minta maaf. Beri tahu orang lain bahwa kamu benar-benar menyesal atas kata-kata atau tindakan buruk, dan lakukan dengan bersungguh-sungguh. Kamu juga harus memaafkan orang lain. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version