TopCareerID

Hoax Bisa Ditangkal oleh Diri Sendiri. Begini 7 Langkahnya

Aplikasi Whatsapp. (dok. Telegraph)

Topcareer.id – Di tengah pandemi global virus corona, semakin banyak beredar berita-berita hoax atau bohong yang menyesatkan masyarakat.

Pemerintah dan tokoh masyarakat telah banyak mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap penyebaran berita hoax dan mempraktikkan kebersihan informasi

Jadi apa yang dapat kamu sebaiknya bisa lakukan untuk membantu menghentikan penyebaran informasi bohong secara online?

1.Berhenti dan pikirkan
Kamu pasti ingin membantu keluarga dan teman-teman. Jadi, ketika kamu menerima berita baru –baik melalui email, WhatsApp, Facebook, Twitter, atau Instagram–kamu dapat dengan cepat meneruskannya kepada mereka. Tetapi para ahli mengatakan hal pertama yang dapat kamu lakukan untuk menghentikan kesalahan informasi adalah berhenti dan berpikir. Jika kamu memiliki keraguan, periksa lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya sebelum kamu kirimkan.

Baca juga: Tujuh Langkah Hentikan Berita Hoax di Tengah Pandemi

2. Periksa sumber
Sebelum meneruskannya, ajukan beberapa pertanyaan dasar tentang dari mana informasi itu berasal. Jika sumbernya adalah “teman seorang teman” atau “tetangga”, belum tentu bisa dipercaya. Sumber informasi yang paling dapat diandalkan adalah badan kesehatan masyarakat nasional seperti Gugus Tugas COVID-19, atau untuk kelas berita dunia, bisa dari CDC (Amerika Serikat), NHS (Inggris), maupun WHOO. Para ahli memang juga tidak sempurna. Tetapi mereka jauh lebih dapat diandalkan daripada kerabat jauh dari orang asing di WhatsApp.

3. Mungkinkah itu palsu?
Pertimbangkanlah akun yang mempotsing berita. Dimungkinkan untuk menyamar sebagai akun dan otoritas resmi seperti BBC News dan dari pemerintahan. Screenshot juga dapat diubah agar tampak seperti informasi berasal dari badan publik tepercaya.

Coba periksa akun dan situs web yang diketahui dan diverifikasi. Jika kamu tidak dapat dengan mudah menemukan informasinya, itu mungkin tipuan. Huruf kapital dan font yang aneh adalah sesuatu yang bisa digunakan untuk memeriksa fakta sebagai indikator posting yang mungkin menyesatkan.

Baca lebih jauh di halaman berikutnya>>

4. Tidak yakin? Jangan bagikan
Jangan teruskan hal-hal yang meragukan. Berhati-hatilah dalam memposting ulang sebuah berita. Terus lakukan pencarian sumber, jika tetap meragukan karena tidak ada sumber yang jelas, sebaiknya jangan bagikan.

5. Periksa setiap fakta, secara individual
Jangan mudah percaya tehrhadap orang yang mengirimkan kamu berita. Apalagi isinya adalah campuran dari saran yang akurat dan tidak akurat. Ketika kamu dikirimkan daftar berita yang panjang, biasanya kamu jadi mudah untuk percaya tentang semua yang ada di dalamnya hanya karena kamu tahu pasti bahwa salah satu tipsnya bisa saja benar.

Baca juga: Facebook akan Beri Notifikasi Pengguna yang `Like` Posting Hoax Corona

6. Waspadai posting emosional
Hal-hal itulah yang membuat kita takut, marah, cemas, atau gembira yang cenderung menjadi viral. “Ketakutan adalah salah satu pendorong terbesar yang memungkinkan kesalahan informasi berkembang,” kata Claire Wardle dari First Draft, sebuah organisasi yang membantu jurnalis menangani informasi yang salah secara online. Seruan mendesak untuk bertindak dirancang untuk meningkatkan kecemasan – jadi berhati-hatilah.

7. Pikirkan tentang bias
Apakah kamu membagikan sesuatu berita karena kamu tahu itu benar atau hanya karena kamu menyetujuinya? Carl Miller, direktur penelitian Pusat Analisis Media Sosial di think tank Demo, mengatakan orang lebih cenderung berbagi posting yang memperkuat keyakinan yang sudah ada. “Saat kita menganggukkan kepala dengan marah, kita menjadi paling rentan terhadap berita hoax,” katanya. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version