TopCareerID

Hubungan Dokter-Pasien yang Kuat Tingkatkan Kekebalan Tubuh?

Ilustrasi: Washington Post

Ilustrasi: Washington Post

Topcareer.id – Banyak unsur yang mendukung proses kekebalan tubuh diri. Ada yang melalui konsumsi suplemen, dan tentunya terkait dengan pola hidup sehat. Tapi, selain itu, ada juga faktor penunjang lain untuk memperkuat sistem kekebalan. Ini yang mungkin tak disangka-sangka.

Sebuah penelitian baru-baru ini terhadap 719 pasien yang dirawat karena flu biasa, yang diterbitkan dalam jurnal Patient Education and Counseling, menetapkan bahwa hubungan dokter-pasien yang kuat benar-benar dapat meningkatkan sistem kekebalan pasien sebanyak 50%.

“Mereka yang memberi nilai sempurna pada dokter dalam skala empati, sekitar sepertiga pasien telah mengurangi keparahan gejala, pulih lebih cepat dan juga memiliki fungsi kekebalan yang lebih tinggi, sekitar 50% lebih baik daripada yang lain,” para penulis menjelaskan dalam rilis media.

“Semakin pasien mereka berempati dengan empatik, semakin cepat mereka pulih,” menurut laporan tersebut, dikutip dari The Ladders.

Baca juga: Tips Traveling Sehat di Masa New Normal

Meskipun Vitamin C bisa dibilang penguat kekebalan tubuh yang paling dapat diandalkan, dokter merekomendasikan asupan harian 75 mg untuk wanita dan 90 mg untuk pria.

Karena itu, pertahanan biologis yang sehat diperoleh melalui berbagai jalan. Latihan kebiasaan, kesehatan mental, dan kualitas tidur adalah kontributor yang berpengaruh. Tidur yang tepat, menentukan kemungkinan seseorang tertular infeksi dan jumlah waktu yang dibutuhkan, untuk pembersihan virus secara menyeluruh.

Tanpa tidur yang cukup, tubuh tidak mampu mengembangkan peradangan dan protein penangkal penyakit. Sebuah makalah baru-baru ini dari yayasan tidur menyimpulkan bahwa kurang tidur yang kronis, membuat vaksin flu sangat kurang efektif.

Baca juga: Realisasi Anggaran Kesehatan Masih Kecil, Baru 1,54%

Anggur,  jeruk, clementine, jeruk keprok, lemon, dan limau adalah cara terbaik untuk meningkatkan aktivitas kekebalan tubuh, tetapi keseimbangan adalah kuncinya. Respons imun yang terlalu aktif adalah salah satu fitur paling konsisten dari kematian terkait Covid-19.

 “Banyak produk di rak toko mengklaim dapat meningkatkan atau mendukung kekebalan. Tetapi konsep meningkatkan kekebalan sebenarnya tidak masuk akal secara ilmiah, ”sebuah pedoman Harvard Health baru-baru ini melaporkan.

Kekebalan sulit dinilai pada manusia, tetapi petugas kesehatan telah mengidentifikasi garis luas melalui daftar delapan poin:

Editor: Feby Ferdian

Exit mobile version