Topcareer.id – Bagi banyak orang kecemasan adalah musuh. Itu jelas membuat kamu yang mengalaminya jadi merasa gugup dan takut serta mencegah kamu mengambil tindakan yang akan membuatmu maju.
Kecemasan sebetulnya bukan masalah, tapi ketika kamu menjadi tidak tahu apa yang harus dilakukan, itu baru jadi masalah. Kecemasan adalah respons alami tubuh terhadap stres. Jika kamu bisa menerima bahwa beberapa kecemasan memang tidak terhindarkan, kamu mungkin dapat belajar bagaimana bekerja dengannya daripada melawannya.
Mengutip Goodtherapy.com, berikut ini cara kreatif untuk mengubah kecemasan menjadi produktivitas.
Baca juga: Apa Itu HRD Ghosting? Dan Mengapa Kamu Bisa Mengalaminya
Gunakan sebagai adrenalin
Kecemasan memberimu adrenalin. Jika kamu merasa cemas tentang suatu hal yang akan kamu hadapi, coba gunakan adrenalin yang ditimbulkan sebagai energi ekstra untuk membantu meningkatkan kinerja dan produktivitas.
Bingkai ulang kecemasanmu
Kecemasan dan kegembiraan adalah kedua kondisi emosional yang ditandai oleh gairah tinggi, mungkin lebih mudah untuk membingkai ulang gejala kecemasan sebagai kegembiraan daripada berusaha untuk tenang.
Daripada fokus pada potensi ancaman, dalam situasi cemas akan lebih produktif jika kamu mencoba untuk membingkai ulang situasi dan fokus pada peluang potensial daripada ancaman.
Baca lebih jauh di halaman selanjutnya>>
Pahami bahwa kecemasan dapat diterima
Beberapa situasi atau tugas mungkin selalu memberimu sejumlah kecemasan. Daripada mencoba menghindari tugas-tugas ini atau mengurangi emosi, mungkin yang terbaik adalah menerima perasaan sebagai bagian dari pengalaman.
Bahkan orang-orang sukses pun mengalami ketakutan. Mereka hanya memilih untuk menemukan cara untuk bertahan apapun itu. Cobalah untuk mengingat bahwa kecemasan dan ketakutan adalah reaksi alami. Pilih untuk fokus pada tugas daripada rasa takut yang terkait dengannya.
Baca juga: Hindari Cantumkan 5 Hal Ini dalam CV Kamu
Salurkan kecemasan menjadi motivasi
Temukan sweet spot kecemasanmu dan salurkan ke dalam motivasi. Penelitian menunjukkan kebanyakan orang memiliki sweet spot kecemasan di mana mereka memiliki cukup kecemasan untuk merasa waspada, tetapi tidak cukup untuk merasa lemah. Dalam keadaan ini, kecemasan dapat menjadi motivator yang sangat baik.
Bedakan kecemasan produktif dengan kecemasan tidak produktif
Kecemasan bisa bersifat produktif atau tidak produktif. Kecemasan yang tidak produktif biasanya mengkhawatirkan hal-hal yang di luar kendali sehingga menyebabkan serangan kecemasan. Sebaliknya, kecemasan produktif umumnya sama dengan mengkhawatirkan hal-hal yang tidak bisa kamu kendalikan, tetapi dalam kecemasan produktif kamu tahu bahwa kamu masih memiliki kekuatan untuk merubahnya. *
Editor: Ade Irwansyah