Topcareer.id – Kini semakin banyak jenis investasi untuk masa depan yang ditawarkan. Kamu tentu harus pandai-pandai menangggapi hal ini.
Semuanya memiliki sisi positif dan negatif. Emas, real estate atau rumah, obligasi, dan saham hanyalah beberapa contoh jenis investasi.
Apapun jenis investasi yang akan kamu pilih nantinya, pastikan untuk selalu meneliti lebih dalam apa yang harus kamu lakukan dengan uangmu.
Berikut ini ada beberapa tipe investasi. Mana yang menurutmu cocok untuk kamu jalani, kamu yang putuskan sendiri.
Baca juga: Investasi di Masa Pandemi, Pemerintah Keluarkan ORI017
Emas
Ingat, bahwa emas adalah komoditas. Jadi jika kamu berinvestasi dalam emas, sadarilah bahwa perlindungan kamu terhadap penurunan harga didasarkan pada kelangkaan. Dalam berinvestasi emas kamu harus tahu bahwa kelangkaan akan menciptakan permintaan yang mendorong harga.
Real Estate
Kamu dapat berinvestasi di perumahan dan real estate. Bisnis yang diperdagangkan secara publik, bisnis swasta, apartemen, semuanya bagus selama kamu memperlakukannya sama seperti investasi. Bagian tersulit dalam berinvestasi di real estat adalah mendapatkan rumah dengan potongan harga 50% dari nilainya.
Namun, jika kamu dapat melakukannya, kamu dapat membuat pengembalian investasi yang layak di real estate. Namun, mungkin lebih mudah untuk berinvestasi di pasar saham, menghasilkan pengembalian yang sama atau lebih baik, dan tidak harus berurusan dengan memiliki banyak properti yang harus diurus.
Baca juga: 5 Hal Penting dalam Bisnis Investasi
Obligasi
Mengapa orang berinvestasi dalam obligasi? Karena mereka dianggap “aman” dan sangat “berisiko rendah”. Ini mungkin benar, tetapi obligasi mungkin hanya memberi kamu pengembalian 3% dari uang kamu selama beberapa tahun. Ini berarti bahwa ketika kamu mengambil uangmu dari obligasi, kamu akan memiliki daya beli lebih sedikit daripada ketika memasukkannya karena tingkat pertumbuhan bahkan bisa mengimbangi tingkat inflasi.
Reksadana
Reksadana adalah kumpulan dana dari banyak investor yang terdiversifikasi ke berbagai hal termasuk, saham, obligasi, dan aset lainnya. Mereka dioperasikan oleh manajer investasi yang menginvestasikan uang kamu untuk kamu, dan berusaha untuk mendapatkan pengembalian yang baik.
Ada banyak kemungkinan kerugian di sini, yang terbesar adalah bahwa sebagian besar reksadana tidak benar-benar menghasilkan pengembalian yang positif, tetapi kamu masih harus membayar manajer uang persentase dari uang yang kamu dapat.
Baca juga: Pemerintah Pacu Investasi di Sektor Padat Karya
Pasar Saham
Kamu dapat belajar cara berinvestasi di perusahaan atau saham individu. Ini adalah cara terbaik untuk menghasilkan uang. Mempelajari cara berinvestasi di pasar saham akan memperkaya hidup kamu. Mulailah dengan melihat perusahaan yang kamu sukai dan pahami. Kamu dapat membuat pengembalian yang lebih baik di pasar saham dan pensiun jauh lebih cepat daripada dengan jenis investasi lainnya.
Non-Investasi
Terakhir, mari bicara tentang hal-hal BUKAN investasi. Seperti mobil baru, smart TV, sofa atau tempat tidur kamu. Hal-hal yang akan kehilangan nilai dari waktu ke waktu ini memang tidak dianggap sebagai investasi. Namun penting bagi kamu untuk mengingat agar hidup sesuai kemampuan dalam hal ini. *
Editor: Ade Irwansyah