Topcareer.id – Presiden Brasil Jair Bolsonaro dinyatakan positif terkena virus corona pada Selasa (7/7), tak lama setelah istana kepresidenan mengatakan bahwa Bolsonaro telah menunjukkan gejala yang terkait dengan penyakit itu.
Bolsonaro mengumumkan diagnosisnya kepada jurnalis, dengan mengatakan ia mulai merasa sakit pada hari Minggu (5/7).
Presiden dilaporkan juga mengkonfirmasikan bahwa ia menggunakan hydroxychloroquine, obat malaria yang dianggap oleh Presiden Donald Trump sebagai pengobatan pencegahan yang mungkin untuk penyakit ini, serta azitromisin.
Presiden berusia 65 tahun itu sebelumnya pernah secara keras mengabaikan ancaman virus corona dalam beberapa bulan terakhir, dan menggambarkannya sebagai tidak lebih dari sekedar flu ringan. Ia juga pernah sesumbar dengan mengatakan bahwa masa lalunya sebagai seorang atlet akan membuatnya kebal terhadap gejala penyakit terburuk apapun termasuk COVID-19.
Baca Juga: WHO: Butuh Waktu 5 Tahun agar Virus Corona Benar-Benar Terkendali
Brasil telah menderita akibat serangan virus corona dan menjadi yang terburuk ke dua di dunia, dengan lebih dari 1,6 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan lebih dari 65.000 kematian terkait, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.
Putra presiden, Eduardo Bolsonaro, men-tweet konfirmasi tentang diagnosis ayahnya “Tidak ada komplikasi lebih lanjut, Presiden akan bisa melewati ini,” tulis Bolsonaro muda. “Pengobatan dengan klorokuin sangat efektif sebagai langkah awal penanganan penyakit.” Katanya.
Pemerintah mengkonfirmasi pada hari Senin (6/7) bahwa Bolsonaro merasa tidak sehat dan demam 38 derajat Celsius. Bolsonaro telah dites setelah mengalami semua gejala terkait virus corona, kata istana kepresidenan kepada NBC.
Bulan lalu, seorang hakim meminta Presiden Bolsonaro untuk mengenakan masker di muka umum, sesuatu hal yang pasti gagal dia lakukan.
Baca Juga: Studi: Beberapa Orang Mungkin Kebal Terhadap Virus Corona
Pada hari Sabtu (4/7), Bolsonaro berfoto bersama Todd Chapman, duta besar AS untuk Brasil, dan beberapa orang lain di kedutaan AS di Brasil.
Menteri Luar Negeri Brasil Ernesto Araujo memposting foto pertemuan pada 4 Juli, menunjukkan Bolsonaro, Chapman dan yang lainnya berkumpul di sekitar meja, tidak mengenakan masker.
Bolsonaro telah menegaskan bahwa sepanjang pandemi menjaga jarak sosial dan menghindari pertemuan publik itu tidak diperlukan untuk mengatasi penyebaran virus. Ia telah mengklaim bahwa mematuhi pedoman ini akan berdampak negatif terhadap pemulihan ekonomi negara.
Tak hanya itu, bulan April lalu, Bolsonaro bahkan memecat menteri kesehatannya, Luiz Henrique Mandetta yang mendukung pembatasan jarak sosial dan dilaporkan menerima nilai tinggi dari rakyat Brasil atas penanganan pandemi tersebut.
Kepercayaan diri Presiden Bolsonaro mungkin didapat saat Maret lalu telah dites negatif untuk Covid-19 setelah sekretaris persnya, Fabio Wajngarten, didiagnosis dengan virus tersebut. Beberapa hari sebelumnya, Wajngarten, Bolsonaro, dan pejabat Brasil lainnya telah melakukan perjalanan ke resor Trump Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, di mana foto yang di pos di Instagram menunjukkan mereka makan dalam jarak dekat.
Bolsonaro bukan pemimpin dunia pertama yang terinfeksi virus. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga menjadi salah satunya yang dites positif pada bulan April kemarin.**(RW)