Topcareer.id – Pernahkah kamu melakukan tawa palsu saat bersosialisasi atau menjalin komunikasi, entah dengan orang yang sudah kamu kenal maupun dengan yang baru dikenal?
Sebuah studi menyebut 90 persen orang biasanya akan melakukan tawa palsu saat ia tidak mengerti apa yang seseorang bicarakan kepada dirinya.
Lalu mengapa tawa palsu ini bisa terjadi?
Begini penjelasannya. Tawa palsu yang dilakukan adalah tanda kecemasan dan kebingungan, meskipun lebih sering ketika tawa yang tulus juga terlibat. Beberapa orang merespons dengan tertawa ketika mereka dihadapkan dengan emosi atau reaksi yang tidak nyaman, terutama dalam konteks sosial.
Baca juga: Manfaat Tertawa Bagi Kesehatan
Ini bisa menjadi respons yang lebih netral daripada komunikasi verbal. Melakukan tawa palsu ketika kamu tidak tahu apa yang baru saja bisa dianggap sebagai semacam non-respons.
Ini dapat dianggap sebagai isyarat bahwa kamu tidak dapat memahami apa yang kamu dengar sebelumnya, baik karena hambatan bahasa, tidak memperhatikan dengan seksama, masalah dengan frasa atau istilah, atau sesuatu yang lain. Orang-orang kemudian dapat menanggapi isyarat kamu.
Baca juga: Manfaat Tertawa untuk Produktivitas Kerja
Tertawa palsu sering ditafsirkan sebagai tindakan egois atau sesuatu yang dilakukan orang ketika mereka tidak memiliki empati atau minat yang cukup dalam suatu hal yang disampaikan oleh orang lain.
Namun tertawa palsu juga dapat diterima pada saat tertentu, dan terkadang ini terasa seperti cara terbaik untuk menyesuaikan diri atau menghindari perhatian negatif. *
Editor: Ade Irwansyah