TopCareerID

Di Jerman, Mobil Listrik Lebih Murah daripada Handphone

Sumber foto: businesblog.com

Topcareer.id – Pembeli mobil di Eropa sekarang dapat membeli kendaraan listrik baru dengan harga yang lebih murah daripada handphone.

Para pembeli telah mengerumuni ruang pamer virtual di Jerman dan Prancis, dua pasar mobil penumpang terbesar di kawasan eropa setelah pemerintah nasional mereka meningkatkan insentif kendaraan listrik untuk merangsang permintaan.

Subsidi pembelian mereka sekarang termasuk yang paling menguntungkan di dunia, menurut BloombergNEF.

Dukungan negara memungkinkan Autohaus Koenig, retail dealer dengan lebih dari 50 lokasi di seluruh Jerman untuk mengiklankan sewa mobil Renault Zoe yang bertenaga baterai, yang seluruhnya ditanggung oleh subsidi.

Baca juga: Audi Perkirakan Penjualan Mobil Kembali Normal pada 2022/2023

Tercatat, dalam 20 hari sejak penawaran dilakukan secara online, sekitar 3.000 orang telah bertanya dan sekitar 300 telah menandatangani kontrak.

“Jika kami memiliki lebih banyak staf penjualan, kami akan menjual lebih banyak lagi,” kata Wolfgang Huber, kepala penjualan mobil listrik untuk dealer di Berlin, yang menerbitkan sebuah posting Facebook, guna meminta pelanggan untuk bersabar.

“Kami memang mengharapkan peningkatan penjualan dengan subsidi, tetapi hasil ini benar-benar mengejutkan kami.”

Kanselir Angela Merkel dan Presiden Emmanuel Macron telah berusaha untuk melunakkan pukulan dari pandemi virus corona terhadap sektor mobil yang sangat terkena dampak.

Baca juga: Ini Alasan Mobil Manual Lebih Menguntungkan

Penjualan di Eropa pulih lebih lambat daripada di China atau Amerika Utara. Hal ini menekan para pembuat kebijakan untuk mendukung sumber utama pekerjaan dan kegiatan ekonomi.

Di Prancis, penjualan mobil listrik model Zoe Renault berada di jalurnya sesuai rencana untuk menggandakan penjualan tahun ini, ketika permintaan untuk kendaraan bensin telah menurun.

Sementara di Belanda, terutama di kota Amsterdam yang akan melarang mobil non-listrik beroperasi pada 2030, menggelontorkan dana 10 juta euro (USD 11,4 juta) untuk mendukung pembelian mobil listrik yang habis hanya dalam delapan hari.

“Ada banyak penawaran menarik saat ini karena subsidi yang lebih tinggi, dan itu meningkatkan permintaan,” kata Aleksandra O’Donovan, seorang analis BloombergNEF. “Uni Eropa mendorong ke arah transportasi bebas karbon, dan krisis virus corona telah memungkinkan mereka untuk mempercepat hal itu.”

Baca juga: Tesla Lampaui Toyota Jadi Pembuat Mobil Paling Berharga di Dunia

Subsidi Jerman sebesar 9.000 euro per kendaraan listrik telah meningkatkan penjualan sekitar sepuluh kali lipat di Carfellows, situs web perdagangan mobil di Jerman.

“Ini adalah momen emas bagi kami,” kata Rainer Westdoerp, juru bicara startup mobil listrik yang berbasis di Berlin.(Feb)

Exit mobile version