TopCareerID

Studi Sebut Ini Rahasia Belajar Secara Efektif dan Cepat

Topcareer.id – Belajar untuk memahami sesuatu dengan cepat bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari belajar secara teknis, hingga pengalaman langsung dari kehidupan sesungguhnya. Banyak di antaranya yang membuat pelajaran menjadi lebih menarik, tujuannya tentu agar cepat diserap.

Tapi, dikutip dari The Ladders, sebuah studi baru yang dilakukan di Washington State University menemukan bahwa “detail yang menggoda atau menarik” dalam rencana pelajaran atau inisiatif pembelajaran biasanya malah lebih buruk.

Coba pikirkan kembali sejenak semua guru sekolahmu sebelumnya. Beberapa mungkin hanya terpaku pada rencana pelajaran yang diuraikan dalam buku teks, tidak pernah mencoba untuk membumbui sesuatu dengan lagu atau permainan.

Baca Juga: Moeldoko Beri 3 Strategi Belajar di Masa New Normal

Lainnya, kemungkinan besar, sedikit lebih menyenangkan; sesekali memperlakukan kelas dengan beberapa lelucon, anekdot, atau video. Meskipun kamu mungkin jauh lebih menikmati kelas guru yang menyenangkan, menurut temuan ini, kamu belajar lebih banyak di kelas yang membosankan.

Para peneliti mengatakan bahwa detail yang menggoda, atau sedikit informasi yang menyenangkan dan menarik namun pada akhirnya tidak relevan, dapat menghambat pembelajaran.

Secara keseluruhan, 58 studi sebelumnya dianalisis untuk proyek ini, mencakup lebih dari 7.500 siswa. Secara luar biasa, siswa yang diajar dengan rincian ekstra yang tidak material memiliki kinerja yang lebih buruk pada penilaian dibandingkan dengan siswa yang hanya berpegang pada fakta.

“Jika kamu memiliki informasi yang tidak relevan, dan itu adalah sesuatu yang menarik, siswa cenderung berprestasi lebih buruk,” kata Kripa Sundar, penulis utama makalah yang didasarkan pada disertasinya dari WSU’s College of Education, di sebuah rilis pers.

“Ada beberapa hipotesis tentang mengapa hal itu terjadi. Tetapi yang paling sederhana adalah perhatian siswa sekarang dialihkan ke informasi yang tidak relevan itu, dan mereka menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mencoba memahami apa detail yang menggoda itu daripada materi kontennya.”

Sundar dan timnya mencatat bahwa pembelajaran bahkan semakin terhambat ketika detail yang menggoda ditempatkan tepat di samping data faktual atau informasi terkait, atau jika itu selalu muncul seperti gambar di layar. Fenomena ini juga tampaknya lebih relevan dengan pembelajaran sejarah atau ilmiah.

Untuk memperjelas, tim peneliti tidak ingin menghilangkan kesenangan belajar sama sekali. Detail yang menarik dan alat bantu belajar masih bisa bermanfaat, tetapi harus sesuai topik dan relevan.

“Ini tidak berarti bahwa belajar itu tidak menyenangkan. Kami mungkin perlu melakukan lebih banyak upaya untuk memikirkan bagaimana kami dapat membuat aktivitas belajar itu sendiri menjadi lebih menarik dengan cara yang berkontribusi pada tujuan pendidikan.”

Baca Juga: Kemendikbud Bolehkan Pembelajaran Tatap Muka Di Zona Kuning

Manusia cenderung menghubungkan detail yang lebih kecil ke konsep yang lebih besar, itulah cara otak kita beroperasi. Jadi, ketika detail yang relevan dapat dimasukkan dalam pelajaran, itu pasti dapat membantu dalam hal pembelajaran.

Tapi, ketika detail yang tidak terkait namun menghibur atau menawan dimasukkan, itu benar-benar dapat menggagalkan kemajuan yang dibuat. Penelitian ini difokuskan pada siswa sekolah, tetapi kesimpulannya relevan untuk siapa pun dari semua kelompok umur.**(RW)

Exit mobile version