Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Tips Karier

Bahaya Nyata Burnout saat Work From Home, Ini Tanda-Tandanya

Sumber foto: gettyimages

Topcareer.id – Banyak manajer mulai mengkhawatirkan produktivitas tim kerja jarak jauhnya yang kini kian tidak terduga.

Dengan gangguan rumah tangga seperti pasangan, anak-anak, hewan peliharaan, hiburan, dan memasak, agak sulit rasanya bisa tetap fokus pada pekerjaan selama jam kerja, sehingga perusahaan semakin mencari cara untuk menjaga efisiensi.

Namun, bukan kinerja buruk yang harus dikhawatirkan manajer, justru kinerja berlebihan yang sebenarnya bisa mematikan produktivitas tim kerja work from home (WFH).

Berikut pertanyaan-pertanyaan yang bisa kamu ajukan pada dirimu sendiri, guna mencari tanda atau peringatan umum akan bahaya nyata burnout.

Menghindari pekerjaan
Apakah inbox dibiarkan menumpuk? Apakah banyak panggilan telepon masuk yang kamu enggan untuk menjawabnya? Apakah sering terlambat walaupun WFH? Apakah jadi sering menunda-nunda pekerjaan? Jika semua hal ini mendominasi tentang apa yang kamu rasakan saat WFH, waspadalah kamu telah terkena burnout.

Kinerja menurun
Apakah secara konsisten kamu datang terlambat untuk virtual meeting? Apakah kualitas pekerjaan menurun? Jika membuat kesalahan, apakah mencoba menyalahkan orang lain? Pada tahap kelelahan, otak akan terus-menerus berada dalam kondisi stres dan mengubahnya menjadi “mode bertahan hidup” yang menyebabkan ambisi dan tanggung jawab menjadi terpeleset.

Apatis atau kelelahan
Apakah kamu merasa kurang bangga dengan pencapaianmu? Seringkah mengabaikan kebiasaan perawatan diri? Apakah kamu banyak diam selama rapat virtual? Apakah sulit bagi kamu untuk fokus atau bersabar terhadap orang lain? Secara umum, jika kamu merasa getir atau tidak peduli dengan hal-hal yang biasanya kamu lakukan, kemungkinan besar kamu mengalami burnout yang luar biasa.

Ketidakmampuan untuk keluar dari jam kerja
Apakah kamu secara konsisten bekerja lebih dari jumlah jam kerja normal pada saat weekdays dan kamu tetap bekerja saat weekend? Apakah kamu tetap menanggapi panggilan atau pesan terkait pekerjaan selama acara pribadi? Apakah hal pertama dan terakhir yang kamu lihat setiap hari adalah ponsel atau aplikasi pekerjaan kamu? Terlalu banyak hal baik bisa menjadi buruk akibat pekerjaan yang bertubi-tubi.

Jika kamu merasakan beberapa tanda di atas, mulailah bertanggung jawab atas manajemen diri, termasuk kesadaran diri akan gejala-gejala ini, serta disiplin untuk menegakkan solusi sebelum semua ini menyabotase karier kamu.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply