Studi lain minggu lalu menunjukkan pulau itu tidak lagi mendapatkan hujan salju tahunan yang cukup untuk menggantikan es yang hilang karena mencair dan melahirkan gletser.
“Kemungkinan kita berada di jalur kenaikan permukaan laut yang lebih cepat. Lebih banyak mencairnya lapisan es tidak diimbangi dengan periode ketika kita mengalami hujan salju yang ekstrim,” kata Sasgen kepada Reuters.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Communications Earth & Environment, menggunakan data yang dikumpulkan oleh satelit terhadap gaya gravitasi massa es, yang dapat digunakan para ilmuwan untuk menghitung berapa banyak salju dan es yang terkunci di dalamnya.
Studi ini membantu para ilmuwan memperbaiki proyeksi mereka tentang bagaimana perubahan iklim akan berdampak pada Arktik, dan seberapa cepat. “Selalu menyedihkan melihat rekor baru,” kata Sasgen.
“Sulit untuk mengatakan apakah pola (cuaca) ini akan menjadi normal baru, dan pola mana yang akan terjadi dengan frekuensi yang mana,” kata Sasgen.