Topcareer.id – Lapar adalah cara tubuh memberi tahu bahwa ia membutuhkan lebih banyak makanan. Namun, banyak orang merasa lapar bahkan setelah makan. Apakah kamu pernah mengalaminya? Banyak faktor yang memengaruhi hal ini, termasuk pola makan, hormon, atau gaya hidup.
Ada beberapa alasan mengapa sebagian orang merasa lapar setelah makan. Berikut beberapa alasan seperti yang dijabarkan dalam laman Healthline.
1. Komposisi makanan
Makanan yang mengandung lebih banyak protein cenderung menyebabkan perasaan kenyang yang lebih besar daripada makanan dengan proporsi karbohidrat atau lemak yang lebih besar, bahkan ketika jumlah kalorinya sama.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa makanan berprotein tinggi lebih baik dalam merangsang pelepasan hormon kenyang, seperti glukagon-like peptide-1 (GLP-1), cholecystokinin (CCK), dan peptide YY (PYY). Selain itu, jika makananmu kekurangan serat, kamu mungkin akan lebih sering merasa lapar.
Baca Juga: Lima Makanan yang Bisa Melawan Kerontokan Rambut
2. Reseptor regangan
Selain komposisi makanan, perutmu memiliki reseptor peregangan yang memainkan peran kunci dalam meningkatkan perasaan kenyang selama dan segera setelah makan. Reseptor peregangan mendeteksi seberapa banyak perutmu mengembang selama makan dan mengirim sinyal langsung ke otak untuk memicu perasaan kenyang dan mengurangi nafsu makan.
Reseptor regangan ini tidak bergantung pada komposisi nutrisi makanan. Sebaliknya, mereka mengandalkan total volume makanan. Namun, perasaan kenyang yang disebabkan oleh reseptor regangan tidak bertahan lama. Jadi meskipun mereka dapat membantumu makan lebih sedikit saat makan dan tidak lama setelah itu, mereka tidak mendorong perasaan kenyang dalam jangka panjang.
Jika kamu tidak merasa kenyang selama atau segera setelah makan, cobalah memasukkan lebih banyak makanan dengan volume tinggi tetapi rendah kalori.
3. Resistensi leptin
Dalam beberapa kasus, masalah hormonal dapat menjelaskan mengapa beberapa orang merasa lapar setelah makan. Leptin adalah hormon utama yang memberi sinyal perasaan kenyang ke otak. Itu dibuat oleh sel-sel lemak, jadi kadar darahnya cenderung meningkat pada orang-orang yang membawa lebih banyak massa lemak.
Meskipun resistensi leptin adalah masalah yang kompleks, penelitian menunjukkan bahwa melakukan aktivitas fisik secara teratur, mengurangi asupan gula, meningkatkan asupan serat, dan tidur yang cukup dapat membantu mengurangi resistensi leptin.
4. Faktor perilaku dan gaya hidup
Selain faktor utama di atas, beberapa faktor perilaku dapat menjelaskan mengapa kamu merasa lapar setelah makan, di antaranya:
– Teralihkan saat makan. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan dengan gangguan konsentrasi, merasa kurang kenyang dan memiliki keinginan yang lebih besar untuk makan sepanjang hari.
– Makan terlalu cepat. Penelitian menunjukkan bahwa pemakan cepat cenderung merasa kurang kenyang dibandingkan dengan pemakan lambat karena kurangnya mengunyah dan kesadaran, yang terkait dengan perasaan kenyang.
– Merasa stres. Stres meningkatkan hormon kortisol, yang dapat memicu rasa lapar dan mengidam. Jika kamu merasa sering stres, coba gabungkan yoga atau meditasi ke dalam rutinitas mingguan.
– Banyak berolahraga. Orang yang banyak berolahraga cenderung memiliki nafsu makan yang lebih besar dan metabolisme yang lebih cepat. Jika kamu banyak berolahraga,kamu mungkin perlu mengonsumsi lebih banyak makanan untuk memicu latihan.**(RW)