Topcareer.id – Terkait perkembangan kondisi pandemic Covid-19 di Indonesia, beberapa minggu terakhir jumlah kasusnya meningkat cukup signifikan. Satgas Penanganan Covid-19 pun menyoroti beberapa daerah sebagai penyumbang terbesar kasus Covid-19 di Indonesia.
“Apa artinya ini semuanya? Ini semua artinya bahwa kita sebenarnya belum berhasil menekan dan mencegah penularan secara konsisten, secara nasional,” kata Juru Bicara Penanganan Satgas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito, dalam keterangan persnya, Kamis (3/9/2020).
Ia menyoroti 4 provinsi yang menyumbang 56% dari jumlah kumulatif kasus Covid-19 secara nasional. Di antaranya DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Per 3 September 2020, Wiku menyebut ada penambahan kasus positif baru yang cukup signifikan, sebanyak 3.622 kasus.
Pertama dari DKI Jakarta dengan penambahan harian per 3 September 2020 sebanyak 1.359 kasus. Kondisi DKI Jakarta menurutnya terus mengalami peningkatan setiap minggunya.
Sementara data Per 2 September 2020, kasus positif ada 42,041, kasus aktif 9.069 kasus (21,57%), kasus sembuh ada 31,741 (75,50%) dan meninggal 1.231 kasus (2,92%). Daerah zona merah ada 5 kota dan 1 zona kuning.
“Dengan angka tersebut DKI Jakarta termasuk dalam provinsi dengan kasus sembuh yang tinggi, dan kasus meninggal yang rendah,” lanjut Wiku.
Baca juga: Tingkat Kesembuhan Covid-19 di Tanah Air di Atas Rata-rata Dunia
Meskipun demikian, DKI Jakarta telah meningkatkan uji laboratorium dan sudah melebihi standar minimal WHO, yaitu 1 per 1000 populasi perminggu. Per 2 September, jumlah orang yang diperiksa 652.021 orang.
Kedua, Jawa Barat secara umum kasus Covid-19 mengalami fluktuasi, namun cenderung meningkat. Data per 2 September menyatakan ada 11.481 kasus positif, 4.866 kasus aktif (42,38%), 6.339 kasus sembuh (55,21%), dan 276 kasus meninggal (2,40%).
Di provinsi ini kasus aktif masih terbilang lebih tinggi dari persentase kasus aktif nasional. Sedangkan kasus sembuh masih di bawah angka rata-rata nasional. Lalu ada 4 daerah masuk dalam zona merah, 10 zona oranye dan 13 daerah masuk zona kuning.
Ketiga, Jawa Tengah secara umum masih fluktuasi namun cenderung mengalami penurunan sejak bulan Juli. Di provinsi ini per 2 September, kasus positif ada 14,428 kasus, kasus aktif 4.091 (28,35%), 9.294 kasus sembuh (64,41%) dan kasus meninggal 1.043 kasus (7,22%). Terdapat 3 daerah masuk zona merah, 11 zona kuning dan 21 daerah zona oranye.
“Pemerintah daerah, khususnya Kota Semarang, agar dapat menekan kenaikan jumlah kasus dengan terus memperhatikan penerapan protokol yang dilakukan masyarakat dengan dukungan semua pihak,” jelasnya.
Kondisi di Jawa Timur, secara umum masih fluktuasi namun cenderung mengalami peningkatan. Per 2 September 2020, kasus positif 34.278 kasus, kasus aktif 5.076 (14,80%), 26.777 kasus sembuh (78,11%) dan 2.425 kasus meninggal (7,07%).
Baca juga: Ini Provinsi dengan Tingkat Kesembuhan dan Penularan Covid-19 Tertinggi
Terdapat 9 daerah masuk zona merah, 25 daerah zona oranye dan 4 zona kuning. “Kasus sembuh juga termasuk tinggi, yaitu di atas kasus sembuh di Indonesia, kasus meninggal yang perlu menjadi perhatian karena angkanya cukup tinggi, di atas kasus meninggal nasional,” katanya.
Selain itu, data Kementerian Kesehatan menunjukkan adanya peningkatan keterpakaian tempat tidur isolasi di bulan Agustus dan September, dibandingkan bulan Juli. Persentase keterpakaian tertinggi berada di provinsi Bali, DKI Jakarta, Kalimantan Timur dan Jawa Tengah.
Sedangkan persentase keterpakaian ruang ICU dengan pasien yang dirawat per provinsi, paling banyak di DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Papua dan Kalimantan Selatan.**(Feb)