Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, May 11, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Petisi Penghargaan Bagi Chadwick Boseman The Black Panther

Topcareer.id – Warga di kampung halaman Chadwick Boseman di Anderson, South Carolina, Amerika Serikat meluncurkan petisi untuk mengganti Monumen Konfederasi di sana dengan tugu peringatan untuk menghormati aktor raja Wakanda tersebut.

Menyusul kematian tragis bintang “Black Panther” ini, petisi tersebut telah mengumpulkan ribuan tanda tangan di Change.org.

“Mr. Boseman tidak diragukan lagi adalah harta karun Amerika dan penghargaannya terus berlanjut. Sudah sepantasnya karyanya dihormati di tempat yang sama dengan kelahirannya,” tulis DeAndre Weaver, penyelenggara petisi.

Baca Juga: WakandaForever, Selamat Jalan Sang Black Panther, Chadwick Boseman

“Dia membuka banyak pintu bagi banyak anak muda kulit hitam dengan peran utamanya dalam film seperti Black Panther atau Marshall,” tulis Weaver.

Patung yang ada yang didedikasikan untuk veteran Konfederasi Anderson County didirikan pada tahun 1902.

Patung yang menggambarkan seorang prajurit itu berdiri di atas sebuah panggung, duduk di depan gedung pengadilan dan bertuliskan, The world shall yet decide, in truth’s clear, far-off light, that the soldiers who wore the gray, and died with Lee, were in the right.

Petisi tersebut meminta agar patung tersebut dipindahkan ke Museum Anderson County. “Wajar jika kampung halamannya menghormati apa yang dia lakukan. Tidak perlu ada kontroversi politik dalam keputusan ini,” kata petisi tersebut.

Patung tua tidak perlu dihancurkan, namun melihat banyaknya ukiran goresan akibat termakan usia di alasnya, patung itu jelas telah melampaui waktu untuk pensiun.

Patung-patung konfederasi di South Carolina dilindungi oleh undang-undang warisan, dan akan membutuhkan otorisasi negara untuk menghapusnya.

Chadwick “Black Panther” Boseman meninggal di rumahnya di Los Angeles tanggal 28 Agustsus 2020 pada usia 43 tahun setelah empat tahun berjuang melawan kanker usus besar.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply