Topcareer.id – Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto meluncurkan pameran virtual Trade Expo Indonesia (TEI) ke–35 yang dijadwalkan berlangsung pada pada 10–16 November 2020 mendatang dengan tema “Sustainable Trade in the Digital Era.”
Pameran Virtual TEI ke-35 ini merupakan salah satu langkah strategis Kementerian Perdagangan untuk terus mendorong ekspor di tengah pandemi Covid–19.
“Dengan penerapan pembatasan fisik yang diakibatkan pandemi Covid-19, Kementerian Perdagangan melakukan terobosan baru dengan menggelar ajang TEI berkonsep virtual,” kata Mendag dalam acara peluncuran TEI ke-35 secara virtual, Senin (21/9/2020)
“Tujuannya, untuk terus mendorong keberlanjutan dan peningkatan promosi produk, mengembangkan jejaring bisnis dan investasi, serta menyajikan pameran produk unggulan Indonesia, terutama di masa yang penuh tantangan ini,” kata Mendag Agus.
Baca juga: PT Angkasa Pura II Kenalkan Virtual Reality Training Bagi Personel Bandara
Mendag Agus menjelaskan, melalui sistem daring para peserta dan pengunjung pameran virtual ini akan diberikan sajian pengalaman sebagaimana lazimnya pameran TEI sebelumnya. Para pengunjung juga tetap dapat melakukan interaksi bisnis yang berpotensi meningkatkan aktivitas perdagangan, khususnya untuk ekspor produk dan jasa.
“Pameran virtual TEI ke–35 ini akan ditampilkan dalam bentuk game-play platform standar, yaitu tampilan rangkaian gambar tiga dimensi (3D) dengan fitur-fitur sebagaimana layaknya bermain gim interaktif,” ujar Mendag Agus.
Menurut Mendag Agus, pameran virtual TEI ke–35 akan menampilkan berbagai produk ekspor unggulan, produk jasa potensial, serta peluang investasi Indonesia yang terbagi dalam lima kategori, yaitu sektor jasa; produk manufaktur; furnitur dan produk kerajinan; makanan dan minuman; serta fesyen dan aksesoris.
Mendag menegaskan, Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) harus dapat berperan aktif sebagai agen pemasaran yang andal untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia.
Mendag juga menjelaskan, target penyelenggaraan TEI 2020 yaitu mendatangkan buyers secara virtual sebanyak mungkin dan bertransaksi dengan para eksportir Indonesia. Target TEI 2020 juga mencakup diversifikasi pasar yang lebih luas, khususnya pasar-pasar nontradisional seperti negara-negara di Afrika, Timur Tengah, dan Asia Tengah.
“Selain itu, kami juga menargetkan jumlah eksibitor mencapai 200–300 peserta dan lebih banyak pengunjung,” ungkap Mendag.
Baca juga: 4 Keterampilan Penting Penjualan Virtual untuk Menarik Pembeli
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan menambahkan, TEI harus mampu berkontribusi secara langsung terhadap peningkatan ekspor, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
TEI 2019 berhasil membukukan transaksi sebesar USD 10,96 miliar atau setara Rp 153,38 triliun, meningkat 29,04% dari nilai transaksi potensial tahun 2018 yang bernilai USD 8,49 milyar.
Jumlah peserta pameran (exhibitor) pada TEI 2019 sebanyak 1.500 perusahaan. TEI 2019 juga mencatatkan jumlah pengunjung pameran sebanyak 42.796 orang dari 136 negara.
“Kami berharap TEI akan selalu menjadi agenda utama seluruh buyers manca negara untuk mencari produk dan partner bisnis yang tepat. TEI ke–35 harus mampu menjadi media yang efektif untuk melakukan diversifikasi pasar maupun produk ekspor,” pungkas Kasan.**(Feb)