TopCareerID

Sukun Jadi Pilihan Sehat untuk Batasi Makanan Olahan

Sukun Dok/Wikipedia

Topcareer.id – Konsumsi makanan nabati atau plant base yang kini tengah tren jelas membawa pengaruh positif pada kesehatan tubuh. Menurut sebuah makalah baru yang diterbitkan dalam jurnal PlosOne, sukun, salah satunya, bisa memberikan banyak manfaat bagi mereka yang ingin membatasi asupan makanan olahan.

Selain kaya serat, (10,8 gram per cangkir), asam amino, dan antioksidan, sukun telah dipelajari secara independen untuk meningkatkan kesehatan jantung, mengekang penambahan berat badan yang berlebihan, memfasilitasi pertumbuhan rambut, dan mencegah infeksi kulit.

“Sukun adalah tanaman pokok tradisional dari kepulauan Pasifik dengan potensi untuk meningkatkan ketahanan pangan dunia dan mengurangi diabetes,” tulis peneliti UBC Susan Murch menambahkan dalam rilis universitas, dikutip dari The Ladders.

Tepung yang dihasilkan dari sukun adalah pilihan bebas gluten, indeks glikemik rendah, padat nutrisi, dan pilihan protein lengkap untuk makanan modern, tetapi pengetahuan ilmiah dasar tentang dampak kesehatan dari diet berbasis sukun pada hewan dan manusia masih kurang.

Baca juga: 5 Makanan yang Baik untuk Penderita Hipertensi

“Kami merancang serangkaian studi untuk memberikan data dasar dan fundamental tentang dampak pola makan berbahan sukun melalui model in vitro dan in vivo,” tulis para peneliti berbasis di The University of British Columbia ini.

Tepung sukun yang telah dimasak dicerna melalui model pencernaan enzim multi-tahap untuk memperkirakan daya cerna protein dibandingkan dengan tepung terigu. Protein sukun ditemukan lebih mudah dicerna daripada protein gandum dalam model pencernaan enzim.

Individu yang mengganti asupan biji-bijian dengan sumber sukun mengatakan bahwa mereka dapat mencapai 60% dari asupan serat harian mereka dan 33% dari nilai harian yang direkomendasikan untuk protein vitamin C, kalium, zat besi, kalsium, dan fosfor.

Sukun adalah spesies pohon berbunga dalam keluarga murbei dan nangka yang didomestikasi di New Guinea, Kepulauan Maluku, dan Filipina. Tim menetapkan untuk menjadikan sukun sebagai alternatif optimal untuk sumber protein tidak sehat dan tepung biji-bijian selama proses pemanggangan. Untuk melakukan ini, sekumpulan model tikus direkrut.

Baca juga: Hindari Konsumsi 8 Makanan Ini Sebelum Olahraga

Analisis tindak lanjut menghasilkan asosiasi positif dengan pencernaan yang baik dan protein yang ditemukan dalam sukun.

Tikus yang diberi makan sukun menunjukkan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tikus pada kelompok kontrol yang diberi diet gandum. Yang pertama juga mengonsumsi lebih banyak air daripada yang terakhir.

“Secara keseluruhan, studi ini mendukung penggunaan sukun sebagai bagian dari diet yang sehat dan bergizi seimbang. Tepung yang dihasilkan dari sukun adalah pilihan bebas gluten, indeks glikemik rendah, padat nutrisi, dan pilihan protein lengkap untuk makanan modern,” kata salah satu rekan penulis studi tersebut, Ying Liu, menjelaskan dalam rilisnya.

Sukun sebenarnya membuktikan indeks glikemik yang sebanding dengan sumber umum seperti gandum, ubi, dan kentang, dengan segudang manfaat lainnya.**(Feb)

Exit mobile version