Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, May 9, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Lebih dari 40 Maskapai Penerbangan Bangkrut, Diprediksi Akan Bertambah

Parkiran pesawat di California selatan. (dok. LA Times)

Topcareer.id – Dukungan pemerintah sepertinya tak sepenuhnya bisa diandalkan dalam menolong maskapai penerbangan selamat dari kebangkrutan. Ahli penerbangan menyebut bahwa dalam beberapa bulan mendatang banyak maskapai yang akan alami kebangkrutan.

Perusahaan data perjalanan, Cirium, menemukan bahwa 43 maskapai penerbangan komersial telah bangkrut sejak Januari tahun ini, dibandingkan dengan 46 sepanjang 2019 dan 56 di sepanjang 2018.

Menurut definisi Cirium, maskapai yang bangkrut adalah maskapai yang telah sepenuhnya menghentikan atau menangguhkan operasi.

Baca Juga: Dampak Pandemi, Maskapai Ini Pangkas 2.400 Pekerja

“Tanpa intervensi dan dukungan pemerintah, kami akan mengalami kebangkrutan massal dalam enam bulan pertama krisis ini. Sebaliknya, kami memiliki jumlah kebangkrutan yang dapat dikelola dan sangat sedikit yang runtuh,” kata Brendan Sobie, analis independen di Sobie Aviation, mengutip CNBC, Kamis (8/10/2020).

Sobie mengatakan banyak maskapai penerbangan sudah berjuang sebelum pandemi melanda, tetapi mereka sekarang memiliki kesempatan lebih baik untuk bertahan hidup karena bantuan pemerintah.

Lebih banyak kebangkrutan ke depan?

Rob Morris, Kepala Konsultan Global di Cirium mengatakan, meskipun ada bantuan keuangan, bagaimanapun, prospek sisa tahun 2020 tidak menggembirakan.

“Banyak kebangkrutan maskapai penerbangan biasanya terjadi dalam beberapa bulan terakhir tahun ini. Kuartal pertama dan keempat adalah yang paling sulit karena sebagian besar pendapatan dihasilkan di kuartal kedua dan ketiga,” kata dia.

“Saya biasanya mencirikan bahwa maskapai penerbangan menghabiskan musim panas membangun ‘peti perang’ sehingga mereka dapat bertahan di musim dingin,” tambahnya.

Tujuan maskapai penerbangan sekarang adalah untuk bertahan hidup dengan biaya berapa pun dan melihat apakah musim panas 2021 membawa solusi atau permintaan yang lebih tinggi.

“Dengan pemulihan permintaan di sebagian besar wilayah terhenti dan maskapai penerbangan masih berjuang dengan perolehan pendapatan dan arus kas keluar, kami memperkirakan akan melihat lebih banyak kebangkrutan pada kuartal terakhir tahun 2020 dan setidaknya kuartal pertama 2021,” katanya.

Brendan Sobie dari Sobie Aviation setuju dengan prediksi tersebut, dan mengatakan beberapa pemerintah mungkin enggan untuk memberikan jaminan kepada maskapai penerbangan untuk kedua kalinya.

“Tapi saya tetap tidak mengharapkan kebangkrutan massal. Jumlah kebangkrutan dan keruntuhan harus bisa dikelola dan juga tersebar dalam jangka waktu yang relatif lama,” ujarnya.**(RW)

Leave a Reply