Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 27, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Atasi Limbah Pakaian, H&M Daur Ulang Pakaian Bekas Jadi Baru

Topcareer.id – Retail fashion H&M di Stcokholm akan mendaur ulang pakaian bekas menjadi pakaian baru untuk dikenakan lagi dalam waktu lima jam.

Perusahaan yang berbasis di Swedia ini akan mulai memberi konsumen di tokonya di Stockholm pilihan untuk menyerahkan pakaian bekas yang kemudian akan diubah menjadi salah satu dari tiga item pakaian yang berbeda.

Program ini dimulai hari Senin (12/10), pelanggan dapat membawa pakaian yang tidak mereka inginkan, yang akan dibersihkan dan dimasukkan ke dalam mesin bernama Looop. Mesin akan membongkar, mencabik-cabiknya menjadi serat yang kemudian digunakan untuk membuat pakaian baru.

Baca Juga: Akibat Pandemi, Dunia Kini Bertarung Melawan Sampah Medis Dan Plastik

Upaya ini dilakukan di tengah meningkatnya volume limbah pakaian global, dan meningkatnya kekhawatiran atas kontribusi fast fashion.

Perusahaan tersebut mengatakan proses daur ulang, yang dapat menangani lebih dari satu pakaian pada satu waktu, tidak menggunakan air atau bahan kimia. Seluruh proses memakan waktu sekitar lima jam dan hasilnya bisa dilihat oleh pembeli.

Untuk saat ini, pelanggan dapat memilih satu dari tiga item yang akan dibuat seperti sweater, selimut bayi, atau syal dengan biaya sekitar US $ 11 hingga US $ 16.

“Kami ingin memperluas jangkauan yang tersedia saat kami mengenal Looop lebih baik,” kata perusahaan itu. H&M juga mengatakan sistem tersebut sementara ini hanya tersedia di Swedia, sebagai pusat H&M. Mereka belum bisa mengungkapkan rencana masa depan apa yang mungkin dimiliki untuk memperluas Looop ke seluruh dunia.

Meskipun sistem Looop dapat membantu menyebarkan kesadaran tentang limbah dan daur ulang pakaian, untuk saat ini belum ada skala untuk membuat dampak luas pada volume limbah pakaian yang dihasilkan setiap tahun.

Menurut situs Badan Perlindungan Lingkungan, 16,9 juta ton limbah tekstil dihasilkan di Amerika Serikat pada tahun 2017. Tingkat daur ulang hanya 15,2 persen, dengan 2,6 juta ton didaur ulang.

“Mode fashion yang bergerak cepat berdampak pada hal ini karena begitu banyak pakaian yang tidak dibuat dengan baik atau dibuat dengan bahan sintetis yang tidak dapat dengan mudah didaur ulang,” kata Jackie King, direktur eksekutif Asosiasi Bahan Sekunder dan Tekstil Daur Ulang.

H&M dan perusahaan retail fashion lainnya seperti Zara telah mengambil beberapa langkah untuk mengurangi limbah tekstil.

Sejak tahun 2013, H&M telah meluncurkan program pengumpulan garmen global di semua tokonya dan telah menetapkan tujuan agar semua pakaian yang dijual di tokonya dibuat dari bahan daur ulang atau bersumber secara berkelanjutan pada tahun 2030. Angka tersebut saat ini mencapai 57%, menurut perusahaan.

Demikian pula dengan Zara, pelanggan dapat mengembalikan pakaian bekas, alas kaki, dan aksesori di lebih dari 1.300 toko Zara. Tahun lalu, Zara mengumumkan bahwa semua katun, linen, dan poliester yang digunakan oleh perusahaan akan diganti menjadi organik pada tahun 2025.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply