Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Sakit di Hari Kerja? Ini Tips Izin ke Atasan

Ilustrasi. (dok. Shutterstock)

Topcareer.id – Meski tak pernah dinantikan, namun hari itu sesekali akan mampir. Tepatnya hari di mana kamu terserang flu, demam, atau sakit-sakit ringan lain yang memaksamu berhenti sejenak dari pekerjaanmu.

Walaupun kebanyakan kantor memiliki toleransi untuk hal itu. Namun, meminta izinnya tidak boleh sembarangan lho. Ada beberapa poin yang perlu kamu perhatikan, agar izinmu diterima dengan baik, dan kerjaan di hari itu tak lantas berantakan gara-gara kamu.

Apa saja sih poinnya? Cek beberapa di antaranya, seperti dikutip dari The Balance Careers.

Yang perlu kamu masukkan di dalam surat izin kamu

  1. Mencantumkan kontak kamu
    Jika kamu mengirim izin via email, jangan lupa juga nomor handphone kamu, atau nomor darurat yang bisa dihubungi, untuk berjaga-jaga apabila ada hal mendesak.
  2. Pastikan status izin kamu
    Kamu mungkin tak perlu menggambarkan sakitmu secara detail. Tapi penting untuk menyebutkan status kerja yang kamu ajukan di hari itu. Apakah sebagai cuti tak dibayar, atau sebaliknya.
  3. Jelaskan apa yang kamu lewatkan
    Jika di hari itu kamu harus menyerahkan informasi penting terkait pekerjaan, menghadiri meeting, atau ada tugas-tugas yang seharusnya kamu kerjakan. Coba jelaskan ke atasan mengenai itu, dan bagaimana hal itu akan teratasi.

Sebagai contoh, jika kamu seharusnya meng-handle media sosial perusahaan atau proyek di hari itu, kamu bisa menginformasikan kalau kamu telah menghubungi rekanmu untuk menggantikanmu.

Kapan kamu harus meminta izin?

Sebisa mungkin, izin harus diajukan secepatnya, dan pastikan terbaca dengan baik oleh penerimanya, kalau bisa sebelum kerja berlangsung.

Ini penting untuk menghindari rekan-rekanmu kelabakan karena kamu harus sadari, semua orang memiliki plannya sendiri di hari itu.

Selamat istirahat ya, semoga lekas sembuh.**(Feb)

the authorSherley Agnesia

Leave a Reply