Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 26, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Kamu Alami Gangguan Bipolar ? Perhatikan Gejala Ini

Topcareer.id – Gangguan Bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrim yang meliputi emosi tinggi (mania atau hipomania) dan rendah (depresi).

Mania adalah kondisi gangguan suasana hati yang membuat seseorang merasa sangat bersemangat secara fisik dan mental. Orang dengan gangguan bipolar yang mengalami episode ini, akan membuat keputusan yang tidak rasional.

Ketika kamu depresi, kamu mungkin merasa sedih atau putus asa dan kehilangan minat atau kesenangan dalam sebagian besar kegiatan. Ketika suasana hati kamu berubah menjadi mania atau hypomania, kamu mungkin merasa euforia, penuh energi atau mudah tersinggung.

Perubahan suasana hati yang terlalu sering ini dapat memengaruhi kualitas tidur, energi, aktivitas, penilaian, perilaku, serta kemampuan untuk berpikir jernih.

Baca Juga: Penyebab Wanita Mudah Bad Mood dan Cara Mengatasinya

Episode perubahan suasana hati dapat terjadi jarang atau beberapa kali dalam setahun. Sementara sebagian besar orang akan mengalami beberapa gejala emosional di antara episode-episode tersebut, beberapa mungkin tidak mengalami gejala apa pun.

Meskipun gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup, kamu bisa mengatur perubahan suasana hati dan gejala lainnya dengan mengikuti rencana perawatan. Dalam kebanyakan kasus, gangguan bipolar diobati dengan obat-obatan dan konseling psikologis (psikoterapi).

Gejala bipolar
Ada beberapa jenis gangguan bipolar. Gejala ini mungkin termasuk mania atau hipomania dan depresi. Gejala dapat menyebabkan perubahan yang tidak terduga dalam suasana hati dan perilaku, mengakibatkan kesulitan dalam menjalani kehidupan yang signifikan.

  • Gangguan bipolar I
    Kamu memiliki setidaknya satu peristiwa mania yang dapat didahului atau diikuti oleh kejadian depresi hipomania. Dalam beberapa kasus, mania dapat memicu dirimu lari dari kenyataan (psikosis).
  • Gangguan bipolar II
    Kamu memiliki setidaknya satu episode depresi besar dan setidaknya satu peristiwa hipomania, tetapi kamu belum pernah mengalami mania.
  • Gangguan siklotimik
    Orang-orang dengan siklotimik memiliki episode-episode hypomania dan depresi. Gejala-gejala ini lebih pendek dan kurang parah daripada mania dan depresi yang disebabkan oleh gangguan bipolar I atau bipolar II. Kebanyakan orang dengan kondisi ini hanya mengalami satu atau dua bulan pada saat suasana hati mereka stabil.

Gangguan bipolar II bukanlah bentuk gangguan bipolar I yang lebih ringan, tetapi merupakan diagnosis yang terpisah. Sementara episode mania gangguan bipolar I bisa parah dan berbahaya, individu dengan gangguan bipolar II dapat mengalami depresi untuk periode yang lebih lama, yang dapat menyebabkan gangguan signifikan.

Meskipun gangguan bipolar dapat terjadi pada usia berapa pun, biasanya didiagnosis pada usia remaja atau awal 20-an. Gejala dapat bervariasi dari orang ke orang, dan gejala dapat bervariasi dari waktu ke waktu.

Kapan harus ke dokter
Terlepas dari suasana hati yang ekstrem, orang-orang dengan gangguan bipolar seringkali tidak menyadari seberapa besar ketidakstabilan emosional mereka mengganggu hidup mereka dan kehidupan orang-orang yang mereka cintai dan tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.

Dan jika kamu memiliki gangguan bipolar, kamu bisa menikmati perasaan euforia dan siklus yang produktif. Namun, euforia ini selalu diikuti oleh kehancuran emosional yang dapat membuatmu tertekan, lelah, dan mungkin dalam masalah keuangan, hukum atau hubungan.

Jika kamu memiliki gejala tersebut, temui dokter atau profesional kesehatan mental. Gangguan bipolar tidak membaik dengan sendirinya. Mendapatkan perawatan dari profesional kesehatan mental dengan pengalaman dalam gangguan bipolar dapat membantu kamu mengendalikan gejalanya.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply