Topcareer.id – Studi yang diterbitkan dalam British Medical Journal tentang penelitian asupan susu bertentangan dengan apa yang diharapkan.
Di antara wanita paruh baya dan lebih tua, setiap gelas tambahan susu yang dikonsumsi setiap hari dikaitkan dengan sembilan persen peningkatan risiko patah tulang pinggul dan 15 persen peningkatan risiko kematian karena sebab apa pun. Namun, di antara pria, tidak ada hubungan antara asupan susu biasa dan risiko patah tulang.
Menariknya, asupan produk susu lain yang lebih tinggi seperti keju dan yogurt dikaitkan dengan risiko kematian dan patah tulang yang lebih rendah di antara wanita.
Baca Juga: 5 Mitos Produk Susu yang Dibantah Para Ilmuwan
Studi ini adalah studi observasional, yang berarti tidak dirancang untuk membuktikan bahwa meminum lebih banyak susu sebenarnya menyebabkan peningkatan risiko kematian, patah tulang, atau penyakit jantung.
Dua meta-analisis sebelumnya yang mengumpulkan hasil dari beberapa penelitian observasi seperti dari beberapa negara tidak menemukan bahwa minum lebih banyak susu meningkatkan risiko patah tulang. Meskipun demikian, penelitian juga sama sekali tidak menemukan bahwa konsumsi susu yang lebih tinggi menawarkan perlindungan terhadap patah tulang.
Makan asupan dan nutrisi yang baik untuk tulang kuat
Jika kamu suka minum susu sapi, tidak perlu mengubah kebiasaan harian ini. Namun, berdasarkan hasil penelitian kamu tidak bisa hanya mengandalkan susu untuk menjaga kesehatan tulang.
Penting untuk mengonsumsi makanan yang bervariasi yang kaya akan makanan nabati utuh untuk memastikan kamu mendapatkan semua zat gizi mikro yang digunakan tubuh kamu untuk mendukung kesehatan tulang.
Berikut ini strategi untuk mengoptimalkan kesehatan tulang yang lebih baik dari sekedar minum susu, mengutip dari Everydayhealth.
Yoghurt dan Keju
Jika mengonsumsi produk olahan susu, cobalah mengonsumsi juga campuran makanan berbahan dasar susu. Yogurt dan keju dalam porsi kecil. Ini dapat mempengaruhi kesehatan secara berbeda dari susu, seperti yang disarankan oleh studi di Swedia yang baru. Daripada menghabiskan tiga gelas susu sehari, nikmati yogurt saat sarapan atau satu ons keju dan beberapa buah sebagai camilan di siang hari. Makanan olahan susu yang “padat” juga dapat membantumu lebih kenyang daripada susu cair.
Baca Juga: Ilmuwan Anggap Susu Kecoa Bisa Menjadi Makanan Super Masa Depan
Sayuran mengandung kalsium
Jika kamu tidak suka atau tidak bisa mengonsumsi produk susu, sangat penting untuk mengonsumsi berbagai makanan nabati yang mengandung kalsium. Ini termasuk sayuran sawi, kubis, lobak hijau, kedelai (edamame), pok choy, brokoli, tahu yang dibuat dengan kalsium, kacang-kacangan, dan almond.
Makanlah banyak sayuran (termasuk sayuran berdaun hijau), buah-buahan, biji-bijian, dan protein nabati (termasuk kacang-kacangan). Makanan ini menyediakan kalium, magnesium, vitamin K, dan vitamin C, nutrisi yang, seperti kalsium, dan penting untuk menjaga struktur tulang yang baik.
Kurangi makanan tinggi garam
Batasi mengonsumsi makanan kemasan dan olahan, yang biasanya rendah vitamin serta mineral bermanfaat dan sering kali mengandung garam (natrium) dalam jumlah tinggi. Diet tinggi garam dapat meningkatkan kalsium secara berlebihan dan pengeroposan tulang seiring waktu.
Cek kadar vitamin D
Bicaralah dengan dokter kamu tentang pengujian kadar vitamin D kamu dan mengonsumsi suplemen vitamin D, jika perlu. Vitamin D adalah nutrisi penting lainnya untuk kesehatan tulang, dan sulit untuk didapatkan hanya dari makanan atau produk susu.
Kurangi konsumsi suplemen kalsium
Jangan mengonsumsi suplemen kalsium kecuali kamu telah meninjau diet kamu dengan dokter atau ahli diet terdaftar dan telah memutuskan bahwa kamu secara konsisten kekurangan kebutuhan kalsium sehingga memerlukan suplemen. Konsumsi suplemen kalsium berlebihan dapat meningkatkan risiko batu ginjal dan bahkan masalah jantung, dan seperti nutrisi lainnya, selalu lebih baik mendapatkan kalsium dari makanan daripada pil obat-obaan atau suplemen.**(RW)