Topcareer.id – Laporan The Future of Jobs 2020 oleh World Economic Forum (WEF) menunjukkan bahwa akan semakin banyak orang yang mengubah karier ke pekerjaan yang sangat baru bagi mereka. Career pivot ini akan menjadi normal baru di masa depan.
Career pivot sendiri adalah kondisi saat seseorang memperoleh peluang karier atau pekerjaan yang berbeda, namun masih berhubungan dengan keterampilan yang dimilikinya saat ini.
Menurut data LinkedIn yang dikumpulkan selama lima tahun terakhir, sekitar 50% karier beralih ke bidang data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang berasal dari berbagai bidang.
Angka itu jauh lebih tinggi untuk peran penjualan (75%), pembuatan konten dan posisi produksi seperti manajer media sosial dan penulis konten (72%), serta peran teknik (67%).
Baca juga: 6 Pertanyaan Unik yang Aman Ditanyakan saat Wawancara Kerja
“Saat kami memikirkan cara untuk meningkatkan atau mentransisikan populasi besar tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan akibat Covid-19 menjadi pekerjaan baru, lebih banyak pekerjaan yang terbukti sebagai pekerjaan masa depan,” kata Karin Kimbrough, Kepala Ekonom LinkedIn dalam rilis, Rabu (21/10/2020).
Kimbrough melanjutkan, penelitian mengungkapkan bahwa sebagian besar transisi ke pekerjaan masa depan berasal dari pekerjaan yang tidak muncul, membuktikan bahwa banyak dari pekerjaan ini lebih mudah diakses daripada yang diperkirakan pekerja.
“Jika kita dapat membantu individu, dan para pemimpin yang mengarahkan pendanaan dan investasi tenaga kerja, mengidentifikasi keterampilan kelompok kecil yang akan berdampak besar pada pembukaan jalur karier yang lebih berkelanjutan, kita dapat membuat perbedaan nyata dalam menangani tingkat pengangguran yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang kami lihat secara global,” tandas Karin,**(Feb)