Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 20, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

WHO: Penularan Covid-19 dalam Penerbangan Risikonya Rendah

Topcareer.id – Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), risiko penyebaran Covid-19 dalam penerbangan tampak sangat rendah, tetapi tidak dapat dikesampingkan, meskipun penelitian menunjukkan hanya sejumlah kecil kasus.

“Penularan dalam penerbangan mungkin terjadi tetapi risikonya tampak sangat rendah, mengingat volume pelancong dan jumlah laporan kasus yang kecil. Fakta bahwa penularan tidak didokumentasikan secara luas dalam literatur yang diterbitkan tidak berarti itu tidak terjadi,” kata WHO dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Kamis (22/10/2020).

Karakterisasi risiko menggemakan temuan studi Departemen Pertahanan AS yang pekan lalu menggambarkan kemungkinan tertular penyakit di pesawat tampak sangat rendah.

Baca Juga: IATA: Kemungkinan Tertular Corona di Pesawat Lebih Rendah daripada Tersambar Petir

Namun beberapa maskapai penerbangan telah menggunakan bahasa yang lebih kuat untuk menggambarkan risiko penularan di dalam pesawat. Southwest Airlines dan United Airlines sama-sama mengatakan bahwa studi terbaru menemukan bahwa risiko itu hampir tidak ada.

Southwest, salah satu dari sedikit maskapai penerbangan yang saat ini menyediakan kursi tengah gratis, mengatakan pada Kamis (22/10/2020) bahwa berdasarkan penelitian itu akan mengangkat blok di kursi tengah.

International Air Transport Association (IATA) mengatakan pada 8 Oktober bahwa hanya 44 kasus potensial penularan terkait penerbangan yang telah diidentifikasi di antara 1,2 miliar pelancong tahun ini, atau satu dari setiap 27 juta penumpang.

Dr David Freedman, seorang spesialis penyakit menular AS, mengatakan pekan lalu dia menolak untuk mengambil bagian dalam pengarahan IATA tentang risiko karena pernyataan utama tentang ketidakmungkinan tertular COVID-19 di pesawat didasarkan pada “matematika yang buruk”.

IATA menjawab bahwa perhitungannya tetap merupakan tanda risiko rendah yang relevan dan kredibel.**(RW)

Leave a Reply