Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Peneliti: Memaksakan Herd Immunity Tanpa Vaksin Hanya Akan Sebabkan Ribuan Kematian

Foto Ilustrasi

Topcareer.id – Ketika virus corona terus menyebar dengan cepat di dunia, banyak yang bertanya-tanya bagaimana ini akan berakhir? Di AS, Presiden Trump menegaskan keyakinannya bahwa cepat atau lambat virus akan mati dengan sendirinya. “Saya akan benar pada akhirnya,” kata presiden Trump kepada pembawa acara Fox News, Chris Wallace. “Virus ini akan menghilang, dan aku akan benar.”ujarnya.

Tetapi para ilmuwan semakin berpandangan bahwa virus ini tidak akan hilang. Dalam wawancara dan korespondensi dengan lebih dari selusin peneliti di seluruh dunia, NPR menemukan bahwa sebagian besar ilmuwan percaya bahwa virus akan bertahan pada tingkat tertentu untuk waktu yang lama di tempat-tempat seperti benua Amerika dan Eropa.

Dan sampai adanya vaksin yang efektif untuk digunakan secara luas, tingkat kekebalan tidak akan pernah cukup tinggi untuk mencapai apa yang disebut dengan herd immunity atau kekebalan kelompok, kata para peneliti ini.

Baca Juga: Sukarelawan Tewas dalam Uji Coba Vaksin COVID-19 Universitas Oxford

Herd immunity merupakan titik kritis di mana virus mulai mematikan dirinya sendiri karena begitu banyak orang yang kebal sehingga virus tidak dapat terus menyebar.

Pandangan para ilmuwan ini bahwa virus akan bertahan didasarkan pada bukti yang berkembang bahwa kekebalan mungkin tidak semudah yang diasumsikan pertama kali dan bahwa virus menyebar relatif lambat, sambil terus membuat sakit dan membunuh. Vaksin dapat mencegah penyakit atau mengurangi keparahannya, tetapi kemungkinan itu tidak akan menghapus COVID-19 dari dunia.

“Saya pikir virus itu akan ada terus bersama kita, mungkin selamanya,” kata Devi Sridhar, seorang profesor kesehatan masyarakat global di Universitas Edinburgh. “Virus akan menjadi milik kita, tinggal bagaimana kita memutuskan untuk menerimanya.”tambahnya mengutip NRP.

Herd Immunity
Ide kekebalan kawanan telah ada selama beberapa dekade. Di masa lalu, ini telah digunakan untuk menggambarkan efek yang terlihat dengan vaksinasi.

Tetapi dengan merebaknya virus corona, gagasan tentang kekebalan kawanan alami bertahan di beberapa kalangan. Teorinya, secara umum, adalah bahwa jika cukup banyak orang yang jatuh sakit dan kemudian kebal, seluruh populasi akan dilindungi.

Perkiraannya sangat bervariasi, tetapi umumnya diperkirakan antara 50% dan 80% populasi tertentu harus terinfeksi oleh virus corona sebelum kekebalan kawanan alami dapat dicapai.

Kekebalan kawanan menjadi daya tarik karena tidak memerlukan tindakan radikal seperti kerepotan menjaga jarak fisik dan mengenakan masker.

Karena alasan itulah pemerintah Inggris yang konservatif sempat bermain-main dengan gagasan kekebalan kawanan pada bulan Maret 2020 lalu, kata Sridhar.

Sridhar mengatakan kelompok penasihat ilmiah pandemi Inggris saat itu sedang mengerjakan pedoman berdasarkan flu. Tapi COVID-19 bukanlah flu biasa, dan perhitungan menunjukkan bahwa memaksakan kekebalan kawanan tanpa bantuan vaksin akan menyebabkan ribuan kematian.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply