Topcareer.id – Masih banyak negara belum mencapai konsensus tentang bagaimana memulai kembali perjalanan dengan aman di tengah krisis virus corona, dan ini dapat merugikan ekonomi global triliunan dolar, menurut CEO Bandara Dubai, Paul Griffiths.
“Kami tidak memiliki prosedur pengujian yang disepakati untuk pengujian yang andal, akurat, dan skalabel, dan itu perlu dilakukan,” kata Griffiths. “Tidak ada harmonisasi antara tindakan pengendalian dan kebutuhan untuk karantina yang efektif dan tidak mengganggu,” tambahnya.
Industri penerbangan telah terpukul oleh wabah virus corona. Perjalanan udara hampir berhenti sama sekali karena negara-negara menutup perbatasannya untuk memperlambat penyebaran virus.
Beberapa pasar telah dibuka kembali, tetapi dengan ukuran yang berbeda-beda di setiap tempat. Koordinasi tiga hal yakni pengujian, protokol perjalanan, dan karantina adalah langkah penting berikutnya untuk dapat membuat dunia bergerak kembali. Menurut Griffiths.
“Masalah besar saat ini adalah secara global, para pemerintah setiap negara di dunia sedang melihat penghapusan risiko. Menurut saya, kita tidak akan pernah sampai di sana.” Ujarnya.
Sebaliknya, negara-negara harus mengelola risiko dan mencapai keseimbangan antara keamanan dan memulai ekonomi global.
Griffiths mengatakan pemerintah tidak bisa hanya berfokus pada manfaat ekonomi dan sosial dari pengelolaan virus dengan cara yang praktis. “Itu perlu diubah jika kita ingin mencapai tujuan dengan kembali ke kehidupan normal yang sangat ingin kita capai.” Jelasnya.**(RW)