Topcareer.id – Jika dulu, masyarakat yang berani melawan penjajah demi bangsa Indonesia dianggap sebagai pahlawan. Kini di tengah pandemi, tenaga kesehatan, relawan, anggota TNI dan POLRI, para petugas mobil ambulance, para petugas laboratorium, hingga mereka semua yang mendukung penanganan Covid-19 dengan mengorbankan pemikiran, tenaga, dan waktunya juga bisa disebut sebagai pahlawan.
“Selama 8 bulan berjibaku melawan Covid-19, telah banyak pihak yang berjuang dari tenaga kesehatan, relawan kemanusiaan, bahkan masyarakat pada umumnya. Saya ucapkan penghormatan setinggi-tingginya kepada para pahlawan yang ikut serta dalam penanganan Covid-19,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, pada Selasa (10/11/2020).
TNI yang tugas utamanya menegakkan dan mempertahankan kedaulatan negara, diminta untuk merelokasi mahasiswa Indonesia dari Wuhan ke Kepulauan Natuna saat pertama kali virus corona ini menyeruak.
Kemudian dilanjutkan dengan memindahkan Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia dari kapal pesiar Diamond Princess dari Jepang yang ditempatkan di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
“Selain itu saat ini tim TNI, POLRI, Nakes, dan relawan juga masih terus bahu-membahu dalam mengelola Rumah Sakit Darurat Covid-19, salah satunya adalah RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Wiku juga mengajak masyarakat untuk bisa menjadi pahlawan bagi keluarga dan orang-orang di sekeliling selama pandemi Covid-19 ini berlangsung.
Caranya terus mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 3M, yaitu nemakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.
“Jadilah pahlawan masa kini dimulai dari diri sendiri dengan kesadaran penuh dan rasa tanggungjawab dalam upaya berjuang melawan pandemi Covid-19,” pungkas Wiku.**(Feb)
