Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Wednesday, December 4, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Ketua Satgas Covid Ingatkan Seluruh Gubernur Larang semua Bentuk Kerumunan

Ilustrasi. Free Photos/Pixabay

Topcareer.id – Membentuk kerumunan di masa pandemi Covid-19 ini sangat dikhawatirkan menimbulkan penyebaran yang tidak terkontrol. Untuk itu, Ketua Satgas Penanganan Covid 19 Letjen TNI Doni Monardo terus mengingatkan kepada semua gubernur, Pangdam, dan Kapolda untuk melarang semua bentuk kegiatan pengumpulan massa.

Apalagi, jika kerumunan tersebut berpotensi besar mengabaikan protokol kesehatan Covid-19. Doni menyampaikan agar seluruh gubernur juga kepala daerah wajib melakukan pencegahan agar tidak terjadi pengumpulan massa dalam bentuk acara apapun.

“Untuk itu, siapapun yang punya niat berkunjung ke daerah, membuat acara, dan berpotensi menimbulkan kerumunan serta melanggar protokol kesehatan, wajib dilarang. Demi menyelamatkan rakyat kita agar terhindar dari penularan virus Covid 19,” tegas Doni kepada  wartawan, Kamis (19/11/2020).

Sebelumnya, Doni juga telah melakukan percakapan via telepon dengan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi agar belajar dari kejadian di Jakarta beberapa hari lalu untuk melakukan pencegahan kerumunan massa.

“Semua kegiatan wajib taat dan patuh kepada protokol kesehatan. Protokol kesehatan adalah harga mati,” ucap dia.

Doni berharap para Gubernur, Pangdam dan Kapolda bisa segera membuat jumpa pers sekaligus menyampaikan ke publik bahwa di masa pandemi ini harus disiplin dan patuh pada protokol kesehatan sesuai arahan Presiden.

Baca juga: Berani Ciptakan Kerumunan, Siap-siap Sanksi Dunia dan Akhirat Menanti

Para tokoh ulama, tokoh masyarakat atau siapapun dapat menunda segala bentuk aktivitas yang berpotensi menimbulkan kerumunan dan melanggar protokol kesehatan.

“Bagi yang berniat akan menggelar acara, maka saya ingatkan, tugas kita  melakukan pencegahan. Para tokoh, ulama harus menjadi teladan, memberi contoh mencegah agar tidak terjadi pelanggaran protokol kesehatan,” kata Doni.

Menurutnya, seperti yang terjadi di Jakarta, jika terlambat dicegah, dan saat massa sudah berkumpul, maka ketika dibubarkan sangat berpotensi terjadi gesekan.

“Makanya saya minta kepada semua pemimpin di daerah untuk melakukan pencegahan, mengingatkan agar apa yang terjadi di Jakarta minggu lalu tidak terulang di tempat lain,” tegas mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini.

“Kalau massa sudah berkumpul dan kita bubarkan maka bisa terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Pasti jatuh korban. Makanya harus tegas sejak awal, agar kerumunan yang melanggar protokol kesehatan tidak terjadi,” terang Doni.

Doni berjanji, akan menelepon satu per satu semua gubernur, Pangdam dan Kapolda seluruh Indonesia untuk mengingatkan agar benar-benar menjalankan larangan kerumunan massa. Jika para pemimpin di daerah tegas menjalankan dan mematuhi protokol kesehatan maka kita sudah melindungi rakyat.

Menurut Doni, percepatan penanganan membutuhkan peran serta semua pihak. Tanpa dukungan kolektif dari masyarakat, rantai penyebaran Covid-19 akan terus terjadi. Menghindari kerumunan, salah satunya, menjadi langkah yang nyata untuk memutus rantai penyebaran tersebut.

“Upaya bersama dalam perubahan perilaku dibutuhkan dalam adaptasi masa pandemi ini. Salus populi suprema lex, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” ujar Doni.**(Feb)

Leave a Reply