Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Sunday, September 8, 2024
idtopcareer@gmail.com
Covid-19

Nasib 5 Distrik Perbelanjaan Terkenal Dunia di Tengah Badai Pandemi Covid-19

Topcareer.id – Pandemi virus corona membuat banyak konsumen masih waspada untuk mengunjungi toko secara langsung.

Pembatasan perjalanan juga memangkas jumlah turis kaya yang biasanya diandalkan untuk menghabiskan banyak uang untuk belanja di distrik perbelanjaan terkenal di dunia.

Tetapi toko-toko mewah masih berusaha sebaik mungkin membuka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Mereka menghias jendela dengan pajangan Natal dalam upaya untuk menarik minat pelanggan saat Black Friday.

Baca Juga: Mal Ini Sediakan Tempat Penyimpanan Suami Agar Tak Ganggu Istri Belanja

Black Friday merupakan tradisi awal musim belanja Natal di Amerika Serikat yang telah berlangsung sejak tahun 1952. Dirayakan sehari setelah Thanksgiving.

Banyak negara-negara di seluruh dunia mengikuti tradisi Black Friday tersebut. Berikut ini perkiraan gambaran lima pusat perbelanjaan terkenal dunia saat Black Friday.

Bond Street, London

Bond Street sangat terpukul karena ketergantungannya pada pembeli asing dan kurangnya pekerja kantoran. Kunjungan toko telah turun sekitar setengahnya ketika pembatasan Covid-19 baru menutup lokasi awal bulan ini. “Ini badai yang sempurna,” kata Ms Katie Thomas, direktur asosiasi Bond Street dan Mayfair di perusahaan New West End.

Toko-toko mulai dari Cartier hingga Chanel kembali bersiap-siap menyambut musim liburan. Lampu Natal akan menyala lebih awal dari biasanya. Dan ketika mereka dapat dibuka kembali pada 3 Desember, pohon Natal Bond Street akan berhias dengan pita kuningan. Jika ada antrean untuk masuk ke toko, karyawan berencana menyajikan cokelat panas.

Champs-Elysees, Paris

Penyebaran virus telah menyebabkan lockdown kedua di Prancis, memaksa toko-toko yang bukan merupakan bisnis essensial ditutup sejak 30 Oktober 2020.

“Jika kami tidak membuka kembali pada 1 Desember, ini akan menjadi sangat serius,” kata Edouard Lefebvre, manajer umum Comite Champs-Elysees, yang mewakili sekitar 100 toko di daerah tersebut. Meski demikian, organisasi tersebut berencana untuk mengadakan pertunjukan cahaya liburan mulai 22 November, tetapi itu akan dilakukan secara virtual.

Ginza, Tokyo

Jalan-jalan di Ginza, salah satu distrik perbelanjaan paling terkenal di Tokyo biasanya sudah terang dari sekarang, dengan toko-toko mewah yang menghiasi lampu dan dekorasi. Ginza telah menjadi tempat yang harus dikunjungi oleh turis bersama pasangan.

Tapi tahun ini akibat pandemi virus corona, akan banyak toko dan gedung yang gelap. Untuk mengatasi hal itu, Asosiasi Jalan Ginza merencanakan program cuci tangan di penyeberangan utama Ginza pada bulan Desember, menurut Ms Eriko Takezawa, kepala Asosiasi Jalan Ginza. Pejalan kaki yang mencuci tangan di sana akan diberi saputangan dan kupon untuk dibelanjakan di toko terdekat.

Causeway Bay, Hong Kong

Causeway Bay, rumah bagi toko-toko ritel termahal di dunia menunjukkan penurunan penjualan ritel selama hampir 20 bulan berturut-turut di tengah protes dan pembatasan Covid-19. Merek seperti Tissot, Prada dan Victoria Secret termasuk di antara toko yang tutup.

Harapan mungkin datang dalam bentuk wisatawan, yang baru mulai kembali ke kota. Untuk meningkatkan pariwisata, Hong Kong baru-baru ini membentuk gelembung perjalanan dengan Singapura yang tidak mengharuskan pengunjung untuk melakukan karantina. Tetapi dengan meningkatnya kasus Covid-19, lembaga pemerintah menunda mulainya selama dua minggu dari yang awalnya dijadwalkan pada 22 November.

Fifth Avenue, New York

Fifth Avenue masih menjadi rumah bagi dua department store paling mewah di dunia: Saks Fifth Avenue dan Bergdorf Goodman. Tetapi jumlahnya telah menyusut dalam beberapa tahun terakhir, dengan perusahaan mode Henri Bendel menutup tokonya yang berusia seabad dan Barneys New York termasuk toko Ralph Lauren, tetap kosong.

Tetapi mereka akan melakukan yang terbaik untuk memberikan kegembiraan liburan, bahkan ketika kasus Covid-19 meningkat di New York. Saks, Bergdorf dan butik seperti Dolce & Gabbana dan Louis Vuitton menghiasi jendela liburan mewah mereka. Sebuah kelompok bisnis lokal memasang karya seni dari mainan besar, seperti boneka beruang, balon, dan dreidel, menurut Mr Jerome Barth, presiden Asosiasi Jalan Fifth Avenue, New York, AS.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply