Topcareer.id – Bank Indonesia melaporkan bahwa kinerja penjualan eceran secara bulanan terindikasi tumbuh membaik pada November 2020. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2020 yang tumbuh sebesar -0,4% (mtm), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Oktober 2020 sebesar -5,3% (mtm).
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menyampaikan, perbaikan kinerja tersebut didorong oleh penjualan sejumlah kelompok barang, seperti suku cadang dan aksesoris serta subkelompok sandang yang tumbuh positif sejalan kebutuhan yang meningkat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru.
Secara tahunan, kata dia, kinerja penjualan eceran pada November 2020 diprakirakan kontraksi -15,7% (yoy), sedikit lebih dalam dibanding Oktober 2020 sebesar -14,9% (yoy), terutama disebabkan penurunan penjualan kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi.
Baca juga: Uji Coba Belum Selesai, Moskow Lakukan Vaksinasi Massal COVID-19
“Dari sisi harga, tekanan inflasi pada 3 bulan mendatang (Januari 2021) diprakirakan menurun, sementara pada 6 bulan mendatang (April 2021) meningkat,” kata Erwin dalam keterangan tertulis, Kamis (10/12/2020).
Indikasi penurunan harga pada Januari 2021 tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 139,8, lebih rendah dibandingkan dengan IEH bulan sebelumnya sebesar 142,5.
Penurunan harga didukung oleh pasokan barang yang tercukupi, kelancaran distribusi serta normalisasi harga pascaHBKN natal. Sementara itu, IEH 6 bulan yang akan datang sebesar 163,9, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 160,0 karena kenaikan harga bahan baku disertai masuknya bulan Ramadan dan menjelang HBKN Idul Fitri.