Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Covid-19

Vaksin COVID-19 Moderna Disetujui FDA, Joe Biden Akan Divaksin

Joe Biden Dok/TexasTribune.org

Topcareer.id – Presiden terpilih AS Joe Biden akan divaksinasi COVID-19 dalam minggu ini, saat moderna, vaksin kedua yang disetujui FDA, dipindahkan dari gudang ke fasilitas perawatan kesehatan.

Biden direncanakan menerima vaksin pada hari Senin (21/12), menyusul Wakil Presiden Mike Pence, Ketua DPR Nancy Pelosi, dan Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell yang sudah lebih dulu divaksin.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump belum menerima vaksinasi dan telah menghabiskan sebagian besar waktu itu di luar perhatian orang.

Seperti kita ketahui, Trump pernah menghabiskan beberapa hari di rumah sakit pada bulan Oktober 2020, setelah dinyatakan positif terkena virus corona.

Tetapi beberapa orang terkejut bahwa Trump tidak memanfaatkan kesempatan untuk secara terbuka menerima vaksin.

Baca juga: Muncul Varian Virus Corona Baru, Apakah Pengaruhi Efektivitas Vaksin?

Trump menulis di Twitter awal bulan ini bahwa dia tidak dijadwalkan untuk mengambil vaksin, tetapi berharap untuk melakukannya pada waktu yang tepat.

Program vaksinasi yang dimulai sejak vaksin pertama Pfizer / BioNTech disetujui, mengutamakan penghuni panti jompo dan petugas kesehatan.

Banyak industri ingin pekerjanya diklasifikasikan sebagai esensial, yang berarti mereka mendapatkan vaksin lebih cepat.

Sebuah proposal diajukan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) untuk membuat garis depan pekerja penting dan orang-orang berusia di atas 75 tahun berikutnya untuk menerima vaksin.

Proposal tersebut mengatakan ada sekitar 30 juta pekerja penting garis depan, yakni orang-orang seperti guru, pekerja pangan dan pertanian, pekerja pos, pekerja transportasi umum dan orang-orang yang bekerja di toko bahan makanan.

Pekerja non-garis depan akan mencakup mereka yang berada di industri media, keuangan, energi, dan IT. Mereka yang berusia 65 hingga 74 tahun, dan mereka yang memiliki kondisi berisiko tinggi berusia 16 hingga 64 tahun, akan menjadi yang berikutnya.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply