Topcareer.id – Saat banyak negara menutup pintunya bagi Inggris setelah munculnya varian virus corona baru yang sangat menular di sana, pemerintah AS tidak justru memilih untuk tidak memaksakan pemeriksaan COVID-19 bagi penumpang yang bepergian dari Inggris.
Anggota satuan tugas virus corona, Gedung Putih mendukung persyaratan tes pra-penerbangan negatif setelah pertemuan pada hari Senin (21/12), tetapi pemerintahan Trump telah memutuskan untuk tidak mengambil tindakan apa pun untuk saat ini.
Saat ini, sebagian besar dunia menutup perbatasan mereka ke Inggris, meskipun Uni Eropa merekomendasikan pada hari Selasa (22/12) bahwa anggota membatalkan penutupan besar-besaran.
Tiga maskapai penerbangan yang mengoperasikan penerbangan dari London ke Bandara Internasional John F Kennedy-British Airways, Delta Air Lines dan Virgin Atlantic, secara sukarela menyetujui permintaan dari Gubernur New York Andrew Cuomo bahwa mereka hanya mengizinkan penumpang yang memiliki hasil tes negatif untuk terbang ke AS.
Baca juga: FDA Sahkan Penggunaan Darurat Vaksin COVID-19 Moderna
Pemerintahan Trump telah berulang kali menolak untuk mengeluarkan mandat bagi banyak kebijakan keselamatan COVID-19 untuk perjalanan udara, dan hanya membuat rekomendasi tentang masalah pemakaian masker.
Sementara itu, Michael Osterholm, penasihat Biden COVID-19 menyebut semua opsi perlu dipertimbangkan untuk membendung penyebaran varian virus corona baru dari Inggris. Dia mendesak pemerintahan Trump untuk membuat rencana.
“Kami benar-benar perlu mengembangkan respons nasional,” kata Osterholm.
Berbicara di acara ABC Good Morning America, Dr Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan ada kemungkinan varian COVID-19 baru sudah ada di Amerika Serikat. “Kamu benar-benar harus berasumsi bahwa itu sudah ada di sini,” kata Fauci.**(Feb)
