Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 20, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

Penciuman Terdampak COVID-19, Kerap Cium Bau yang Menjijikan

Topcareer.id – Beberapa penyintas COVID-19 mengklaim bahwa virus tersebut telah merusak indra penciuman mereka sehingga membuat mereka mencium bau yang menjijikan.

Dr Nirmal Kumar, seorang ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan di Inggris, mengatakan fenomena aneh yang terjadi di antara pasien yang pulih dari virus dikenal sebagai parosmia, Sky News melaporkan.

“Pagi ini saya melihat dua pasien parosmia. Satu mengatakan mereka bisa mencium bau ikan yang menutupi aroma lain, dan yang lain bisa mencium bau terbakar ketika tidak ada asap di sekitarnya,” kata Kumar.

Kumar mengatakan dia mengamati gejala aneh pada peningkatan insiden yang melanda orang muda dan juga pada petugas kesehatan karena paparan virus di rumah sakit.

“Virus ini memengaruhi saraf di langit-langit hidung, seperti guncangan pada sistem sarafmu, dan saraf tidak berfungsi,” katanya.

Baca juga: Delirium Disebut Sebagai Gejala Baru COVID-19, Ini Tanda dan Penyebabnya

Daniel Simpananki, bankir berusia 24 tahun dari London, mengatakan ia mulai mengalami gejala aneh itu setelah kehilangan indra penciuman dan perasa saat melawan virus corona.

Dia mengatakan hal-hal yang berbau tajam seperti tempat sampah sekarang berbau seperti belerang atau “seperti roti panggang.”

Lynn Corbett, yang bekerja untuk agen real estat di Sussex, Inggris, mengatakan dia juga telah kehilangan indra penciumannya selama pertempuran melawan virus.

Ketika kembali tiga bulan kemudian, “tidak ada yang berbau seperti seharusnya,” katanya.

“Kebanyakan hal berbau menjijikan, bau yang memuakkan ini yang sulit untuk dijelaskan karena saya belum pernah menemukannya sebelumnya,” kata pria berusia 52 tahun itu.

Tetapi dia mengatakan meskipun indra penciumannya tidak kembali normal, dia hanya bersyukur bahwa dia selamat dari virus.

“Saya baik-baik saja dengan itu, saya hanya berpikir diri saya beruntung bahwa jika saya memang mengidap virus corona dan saya tidak sakit parah, dirawat di rumah sakit atau meninggal seperti banyak orang lainnya,” pungkasnya.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply