Topcareer.id – Para pemimpin dunia pada hari Rabu (6/1) menyatakan keterkejutan mereka ketika melihat para pendukung Donald Trump menyerbu gedung Capitol AS dengan anarkis untuk membatalkan hasil pemilu 3 November 2020 yang dimenangkan oleh Joe Biden.
Berikut ini reaksi dari beberapa negara besar di dunia:
Bagian akhir dari artikel.
New Zealand
Menteri Luar Negeri New Zealand Nanaia Mahuta memposting di Twitter: “Pikiran kami adalah bersama rakyat Amerika. Kekerasan tidak memiliki tempat dalam menggagalkan demokrasi. Kami menantikan transisi damai dari administrasi politik, yang merupakan ciri khas demokrasi.”
Finlandia
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Serangan terhadap Capitol Hill di Washington DC adalah masalah yang sangat serius dan mengkhawatirkan. Ini menunjukkan betapa pentingnya mempertahankan demokrasi dengan tegas dan kuat setiap saat.”
Turki
Kementerian luar negeri Turki mengeluarkan pernyataan yang menyatakan keprihatinan tentang kekerasan dan menyerukan ketenangan dan akal sehat sambil mendesak warganya untuk menghindari keramaian dan area protes.
Prancis
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan di Twitter: “Kekerasan terhadap institusi Amerika adalah serangan besar terhadap demokrasi. Saya mengutuknya. Keinginan dan suara rakyat Amerika harus dihormati.”
Baca juga: AS Gerak Cepat: 15,4 Juta Dosis Vaksin Didistribusikan, 4,5 Juta Orang Disuntik
Uni Eropa
Charles Michel, ketua pemimpin Uni Eropa, di Twitter mengungkapkan keterkejutannya. “Kongres AS adalah kuil demokrasi … Kami mempercayai AS untuk memastikan transfer kekuasaan secara damai ke Joe Biden”
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berkata: “Saya percaya pada kekuatan institusi dan demokrasi AS. Peralihan kekuasaan yang damai adalah intinya. Joe Biden memenangkan pemilihan. Saya berharap dapat bekerja dengannya sebagai Presiden AS berikutnya.”
Venezuela
“Venezuela mengungkapkan keprihatinan atas peristiwa kekerasan yang terjadi di kota Washington, AS dan mengutuk polarisasi politik serta berharap rakyat Amerika akan membuka jalan baru menuju stabilitas dan keadilan sosial, ujar Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza di Twitter.
Norwegia
“Ini adalah serangan yang tidak dapat diterima terhadap demokrasi AS. Presiden Trump bertanggung jawab untuk menghentikan ini,” ujar Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg di Twitter.
Irlandia
Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Coveney menyebut adegan di Washington sebagai serangan yang disengaja terhadap Demokrasi oleh Presiden yang sedang duduk, dimana pendukungnya berusaha untuk membatalkan pemilihan yang bebas dan adil. “Kami berharap untuk pemulihan ketenangan,” ujarnya.
Argentina
“Kami mengungkapkan kecaman kami atas tindakan kekerasan yang serius dan penghinaan terhadap Kongres yang terjadi hari ini di Washington DC. Kami percaya bahwa akan ada transisi damai yang menghormati keinginan rakyat dan kami mengungkapkan dukungan untuk Presiden terpilih Joe Biden,” ucap Presiden Argentina Alberto Fernandez.**(Feb)