Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, March 29, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

Peran Vitamin C Bagi Tubuh dalam Melawan COVID-19

Ilustrasi: YourTango.com

Topcareer.id – Vitamin C dikenal dapat mencegah infeksi dan meningkatkan respons imun. Dengan referensi khusus pada fase kritis COVID-19, vitamin C memainkan peran penting.

Vitamin C juga bisa menurunkan regulasi badai sitokin, melindungi endotel dari cedera oksidan, berperan penting dalam perbaikan jaringan, serta meningkatkan respons imun terhadap infeksi.

Tak hanya sebagai asam askorbat, vitamin C adalah nutrisi bagus yang larut dalam air. Asam askorbat dibutuhkan tubuh untuk respon imun. Ini memiliki sifat anti-inflamasi, imunomodulasi, antioksidan, antitrombotik, dan antivirus yang penting.

Baca Juga: Berapa Dosis Vitamin C Yang Baik Dikonsumsi Setiap Hari?

Vitamin C akan memodulasi respons tubuh terhadap sindrom pernapasan akut parah dari virus corona terutama pada tahap kritis. Dalam ulasan yang diterbitkan di Preprints, Patrick Holford et al. peran vitamin C bisa sebagai terapi tambahan untuk infeksi saluran pernapasan, sepsis, dan COVID-19.

Suplementasi vitamin C dapat menjanjikan sebagai agen pencegahan atau terapi untuk COVID-19, memperbaiki defisiensi yang disebabkan penyakit, mengurangi stres oksidatif, meningkatkan produksi interferon, dan mendukung tindakan anti-inflamasi glukokortikosteroid.

Dosis vitamin C
Untuk mempertahankan kadar plasma normal 50 µmol / l pada orang dewasa, diperlukan dosis vitamin C 90 mg / hari untuk pria dan 80 mg / hari untuk wanita.

Keamanan pemberian vitamin C oral dan intravena harus mempertimbangkan berbagai skenario diare, batu ginjal, dan gagal ginjal selama pemakaian dosis tinggi.

Dosis tinggi yang aman dan jangka pendek adalah 2-8 g / hari dapat direkomendasikan (hindari dosis tinggi vitamin C dengan hati-hati bagi yang memiliki riwayat batu ginjal atau penyakit ginjal).

Karena vitamin C larut dalam air dan karenanya diekskresikan dalam beberapa jam, frekuensi dosis penting untuk menjaga tingkat darah yang cukup selama infeksi aktif.

Vitamin C menunjukkan hasil yang menjanjikan bila diberikan kepada orang yang sakit kritis.

Para peneliti merekomendasikan bahwa orang dalam kelompok berisiko tinggi untuk kematian COVID-19 dan berisiko kekurangan vitamin C harus didorong dengan suplementasi vitamin C setiap hari.

Kecukupan vitamin C harus diperhatikan dan meningkatkan dosisnya saat terinfeksi virus corona hingga 6-8 g / hari.

Beberapa studi kohort vitamin C yang bergantung pada dosis sedang dilakukan di seluruh dunia untuk memastikan perannya dalam mengurangi COVID-19 dan lebih memahami perannya sebagai potensi terapeutik.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply