Topcareer.id – Spesialis teknologi lokasi, TomTom (TOM2), merilis Indeks Lalu Lintas TomTom, sebuah laporan yang merinci situasi lalu lintas pada tahun 2020 di lebih dari 400 kota di 57 negara. Laporan itu menyebut ada perubahan besar di mana tingkat kemacetan turun akibat pandemi global.
Dari 416 kota-kota yang termasuk dalam Indeks, 387 mengalami penurunan kemacetan yang signifikan (rata-rata 21%), dan penurunan rata-rata kemacetan sebesar 28% selama jam-jam sibuk, berlawanan dengan tren yang telah terlihat kemacetan meningkat rata-rata 2-3% tahun-ke-tahun.
Penurunan kemacetan di Eropa: 24%; Amerika Utara: 40%; dan di Asia hanya 11%. Sejak awal Pandemi Covid-19, wawasan lalu lintas TomTom telah digunakan oleh analis, perusahaan, dan media untuk menjelaskan dunia yang terus berubah.
“Tahun lalu, kami mengumumkan bahwa tingkat kemacetan global pada tahun 2019 telah meningkat untuk Indeks Lalu Lintas yang kesembilan berturut-turut. Pada tahun 2020, kami melihat gambaran yang sangat berbeda,” kata Ralf-Peter Schäfer, Wakil Presiden Lalu Lintas dan Perjalanan TomTom dalam siaran persnya yang rilis pada Rabu (13/1/2021).
Baca juga: Sepanjang 2020 Tercatat 931 Aduan Konsumen, Terbanyak Dari E-Commerce
Namun, para ahli TomTom tidak berharap jalan akan tetap tidak padat kecuali jika ada perubahan yang disengaja, begitu pula dalam perilaku pengemudi, didukung oleh pembuat kebijakan dan, yang terpenting, perusahaan industri.
Schäfer melanjutkan, meskipun kemacetan lalu lintas turun pada tahun 2020, itu tidak akan menjadi tren kecuali kita semua mengambil tindakan. Kita semua bahkan mungkin melihat tingkat lalu lintas meningkat lagi saat orang kembali bekerja dan kembali ke rutinitas lama.
“Itulah mengapa sekaranglah saatnya para perencana kota, pembuat kebijakan, pemberi kerja – dan pengemudi – harus mempertimbangkan apa yang akan mereka lakukan untuk mengurangi kemacetan jalan di masa depan.”
Tren lalu lintas di masa depan yang diprediksi oleh para ahli TomTom, yakni berakhirnya jam sibuk dan pilihan perjalanan yang lebih sadar dan ramah lingkungan karena pengemudi mengubah kebiasaan dan perusahaan melihat manfaat dari kerja yang fleksibel.**(Feb)