Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Tuesday, March 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Perubahan Iklim Hingga Pengangguran Jadi Risiko Global dalam Lima Tahun ke Depan

Topcareer.id – Penyakit menular, krisis ketenagakerjaan, kekecewaan kaum muda, dan “kesenjangan digital” adalah beberapa risiko yang harus ditangani oleh para pemimpin bisnis dan pemerintah dalam dua tahun ke depan, menurut Laporan Risiko Global tahunan Forum Ekonomi Dunia.

Akan ada ancaman dalam lima hingga 10 tahun ke depan termasuk runtuhnya negara, hilangnya keanekaragaman hayati, dan hasil buruk dari kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan.

Laporan yang dikeluarkan oleh Forum Ekonomi Dunia seminggu sebelum pertemuan virtual Davos Agenda, mencatat bahwa masalah lingkungan, seperti cuaca ekstrim dan krisis sumber daya alam, akan terus menjadi tantangan yang signifikan bagi bisnis dan masyarakat dalam jangka pendek dan panjang.

Untuk para pemimpin bisnis, salah satu cara terbaik untuk mengatasi risiko jangka pendek adalah melalui investasi dalam pelatihan.

“Bisnis perlu berinvestasi dalam program keterampilan untuk memberi siswa dan pekerja alat digital agar berhasil di pasar masa depan,” kata Emilio Granados Franco, Kepala Risiko Global untuk Forum Ekonomi Dunia, mengutip Fast Company, Rabu (20/1/2021).

“Kami telah melihat bagaimana pemberi kerja menjawab tantangan: selama kuartal kedua tahun 2020, penyediaan peluang pembelajaran online oleh pemberi kerja meningkat lima kali lipat.”

Baca juga: Cek 15 Pekerjaan Paling Berkembang Di Asia Tenggara Pada 2021 (Bagian 1)

Laporan baru juga menggarisbawahi bagaimana risiko jangka pendek saling terkait. Pandemi memperburuk dan mengekspos ketidakadilan ekonomi dan ras, misalnya.

“Pada 2020, risiko pandemi global yang sudah berlangsung lama menjadi kenyataan. COVID-19 telah mengingatkan para pemangku kepentingan bagaimana risiko global memiliki efek berjenjang dan jarang terwujud secara terpisah,” kata Franco.

Saat 2021 mulai terbentuk, lanjut Franco, penting bagi para pemimpin untuk tidak hanya mengatasi konsekuensi kesehatan dan ekonomi langsung dari pandemi, tetapi juga mengatasi meluasnya ketidaksetaraan dan fragmentasi masyarakat yang telah dipercepat oleh COVID-19.

Para penulis menyimpulkan bahwa krisis COVID-19 menawarkan pelajaran potensial bagi negara, bisnis, dan organisasi non-pemerintah untuk mengurangi beberapa risiko yang diuraikan dalam laporan tersebut.

Ini menyimpulkan bahwa analisis yang lebih baik, komunikasi yang lebih kuat, dan hubungan yang lebih dalam antara sektor publik dan swasta dapat membantu kesiapan risiko di masa depan.

Laporan ini juga mendukung terciptanya “juara risiko”, yang dapat mendorong percakapan antara ilmuwan dan pemimpin global dan menyatukan berbagai pemangku kepentingan.**(RW)

Leave a Reply