Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Tuesday, March 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

Baru Penuhi 1/4 dari Kebutuhan, Pemerintah dorong Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen

Topcareer.id – Pemerintah bersama Palang Merah Indonesia (PMi) resmi membuat Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen yakni donor sel plasma para penyintas Covid-19 untuk pasien yang tengah terinfeksi virus corona, terutama dengan gejala berat.

“Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen ini sebagai upaya percepatan penanganan Covid-19. Dan solidaritas yang tinggi sangat diperlukan di masyarakat. Untuk itu saya mengajak masyarakat untuk saling bahu membahu dan tolong menolong sesama sesuai dengan kemampuan kita masing-masing,” ujar Wakil presiden (Wapres), K.H. Ma’ruf Amin pada melalui konferensi video di Jakarta, Senin (18/1/2021).

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla mengatakan inisiatif ini timbul akibat jauhnya angka pendonor dengan kebutuhan kantong plasma itu sendiri.

“Setiap hari dari seluruh Indonesia minta kurang lebih 200, yang kita bisa penuhi hanya 40 sampai 50 perhari, karena itulah dibutuhkan pendonor 5 kali lipat, baru kita bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Ketum PMI.

Seperti diketahui, terapi plasma konvalesin ini telah dilakukan di berbagai negara seperti Tiongkok, Argentina dan Amerika Serikat. Bahkan di Indonesia hasil penelitian maupun praktik penggunaan plasma konvalesen ini menunjukkan efikasi yang tinggi, yaitu antara 60%–90%.

Oleh karena itu, pemerintah meminta masyarakat, khususnya para penyintas Covid-19 agar bersedia dan tergerak hatinya untuk mendonorakan plasmanya bagi kesembuhan pasien Covid-19.

“Kesediaan itu merupakan rasa syukur atas kesembuhannya yang telah dapat lepas dari ancaman Covid-19. Bila donor meningkat, diharapkan dapat mengurangi waktu rawat dan kepadatan pasien Covid- 19 dengan gejala sedang sampai dengan berat di rumah sakit, serta dapat mengurangi resiko kematian,” pungkasnya.**(Feb)

the authorSherley Agnesia

Leave a Reply