Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 26, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

ILO: Dunia Kehilangan Sekitar 255 Juta Lapangan Kerja pada 2020

Kemnaker berbagi langkah turunkan angka pengangguran tahun ini.Ilustrasi. (dok. Astrophesia)

Topcareer.id – Menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), pandemi virus corona berdampak besar pada pasar kerja global tahun lalu, di mana setara dengan lebih dari seperempat miliar pekerjaan yang hilang.

Dalam sebuah studi baru, ILO menemukan bahwa 8,8 persen jam kerja global hilang pada tahun 2020, bila dibandingkan dengan kuartal keempat tahun 2019. Angka itu setara dengan 255 juta lapangan kerja penuh waktu.

“Ini kira-kira empat kali lebih besar dari jumlah yang hilang selama krisis keuangan global 2009,” tulis rilis resmi ILO pada Senin (25/1/2021).

Masih menurut studi ILO,  angka jam kerja yang hilang ini diperhitungkan baik dengan berkurangnya jam kerja bagi mereka yang bekerja atau tingkat kehilangan pekerjaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang mencapai 114 juta orang.

Baca juga: Adakah Perbedaan Gejala COVID-19 Pada Orang Dewasa Dan Anak-Anak?

Secara signifikan, 71 persen dari hilangnya pekerjaan ini (81 juta orang) datang dalam bentuk tidak aktif, bukan pengangguran, yang berarti bahwa orang-orang meninggalkan pasar tenaga kerja karena mereka tidak dapat bekerja, mungkin karena pembatasan pandemi, atau hanya berhenti bekerja.

Kerugian besar ini mengakibatkan penurunan 8,3 persen dalam pendapatan tenaga kerja global (sebelum langkah-langkah dukungan dimasukkan), setara dengan USD3,7 triliun atau 4,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) global.

“Ini merupakan krisis paling parah bagi dunia kerja sejak Depresi Hebat tahun 1930-an,” kata kepala ILO Guy Ryder kepada wartawan dalam sebuah konferensi virtual, mengutip France24.

Pengangguran global resmi melonjak 1,1 persen, atau 33 juta lebih banyak, menjadi total 220 juta dan tingkat pengangguran di seluruh dunia sebesar 6,5 persen tahun lalu.**(Feb)

Leave a Reply