Topcareer.id – Pandemi memang belum usai, namun kekhawatiran terhadap situasi terkait virus corona perlahan-lahan mulai berkurang di beberapa negara Eropa, termasuk di Estonia.
Hal itu diungkap survei yang dilakukan Kantor Pemerintah dan jajak pendapat Turu-uuringute AS, pekan lalu.
Dalam survei tersebut, dijelaskan bahwa orang-orang di sana saat ini masih mengamati pencegahan, dan tindakan yang saat ini tengah dan akan dilakukan.
Seperti dikutip dari news.err.ee, rasa ketidakamanan memang sempat memuncak pada pertengahan Desember ketika 75% orang menemukan situasi kritis.
Namun angka tersebut turun menjadi 66% pada paruh pertama Januari, dan turun menjadi 57% pada putaran survei baru-baru ini, kata Kementerian Sosial setempat.
Baca Juga: Bisakah Hidup Kembali Normal setelah Divaksin? Ini Jawabannya
Pada saat yang sama, jumlah orang yang merasa bahwa ‘meskipun krisis telah melewati masa puncaknya, seseorang perlu tetap waspada dan mematuhi aturan keselamatan’ telah tumbuh dari 9% di bulan Desember, menjadi 27% pada saat ini.
Situasi sekarang juga masih dianggap kritis oleh 79% orang yang berusia 75 tahun atau lebih, dengan 45% dari mereka yang berusia 25-49 tahun.
“Orang-orang mengaku masih mengamati pedoman untuk menghentikan penyebaran virus. 9 dari 10 orang memakai masker dan kami tidak melihat perubahan di sini,” kata Vaike Vainu, kepala survei untuk Turu-uuringute AS.
70% orang mengatakan mereka mengingat dan mematuhi semua aturan, sementara 20% mengklaim paling mematuhi.
“Sangat menyenangkan melihat bahwa memakai masker dan sering cuci tangan sudah menjadi norma sosial. Setiap usaha kecil pada akhirnya akan membuahkan hasil yang kuat,” kata Andero Uusberg, ilmuwan perilaku dan anggota dewan penasehat COVID -19.
Baca juga: Tingkat Kepercayaan Global Terhadap Vaksin COVID-19 Meningkat, Prancis Dan Jepang Masih Skeptis
39% orang saat ini mempertanyakan dukungan terhadap tindakan yang lebih keras. Namun, banyak juga yang mendukung untuk mempertahankan apa yang dilakukan sekarang.
Selain itu, sekitar 18% berharap adanya pelonggaran.
Vainu menambahkan, 63% orang yang ditanyai merasa puas atau agak puas dengan bagaimana situasi tersebut ditangani. Hal ini naik 10% dari Desember.
Di luar itu, 33% warga mengatakan, situasi virus corona berdampak negatif terhadap pendapatan. Tidak ada perubahan sejak awal Januari.
Kesadaran akan bantuan pemerintah daerah juga masih relatif rendah karena 55% orang mengatakan mereka tidak mengetahui dukungan dan layanan dari pemerintah daerah, sementara hanya 17% yang tahu.
46% mengaku mengerti di mana mereka harus mencari informasi tentang instrumen pendukung pemerintah daerah, dan hal ini belum berubah sejak awal Januari.**(Feb)
