Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Monday, December 9, 2024
idtopcareer@gmail.com
Lifestyle

Mengapa Mengumpat terasa Menyenangkan? Ini Penjelasannya

Ilustrasi. (dok. Mindhackinghappiness)

Topcareer.id – Hampir semua orang pernah melontarkan kata-kata umpatan atau sumpah serapah saat ujung kelingkingnya tersandung sudut kaki meja, atau ketika tidak sengaja kepalanya terantuk pintu angkutan umum karena naik terburu-buru.

Ini adalah respons spontan, biarkan saja mengalir, rasanya akan menyenangkan. Tahukah kamu bahwa mengumpat walaupun terlihat buruk di mata orang lain, namun dalam situasi ini akan membantu menghilangkan rasa sakit fisik yang kamu alami.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Richard Stephens, seorang psikolog di Universitas Keele Inggris, menguji berapa lama mahasiswa bisa menjaga tangan mereka dalam air es.

Selama percobaan, mereka diizinkan untuk mengulangi satu kata umpatan atau sumpah serapah yang mereka pilih, tanpa berteriak.

Percobaan tersebut kemudian diulang dengan menggunakan kata-kata netral yang bukan sumpah serapah. Saat mengumpat, siswa melaporkan rasa sakit yang lebih sedikit, dan mampu menahan rasa sakit serta menjaga tangan mereka di dalam air es selama rata-rata 40 detik lebih lama daripada hanya diam bersabar tanpa mengumpat.

Baca juga: Hindari Penggunaan Pereda Nyeri Preventif sebelum Disuntik Vaksin COVID-19

Seiring dengan peningkatan toleransi rasa sakit ini, para siswa juga mengalami peningkatan detak jantung saat mengumpat. Studi tersebut menyimpulkan bahwa ketika mengumpat, respons bertarung atau lari akan dipicu, yang pada gilirannya akan mengurangi rasa sakit.

Stephens mengakui keingintahuannya tentang hubungan antara sumpah serapah dan rasa sakit yang muncul ketika istrinya sedang melahirkan dan meneriakkan kata-kata kotor yang luar biasa selama kontraksi.

Bidan mencatat bahwa ini adalah reaksi yang umum terjadi pada wanita yang melahirkan. Stephens pun melakukan penelitian untuk melihat apakah reaksi alami dari mengumpat terhadap rasa sakit benar-benar membantu, dan ia pun membuktikannya.

Tapi, seseorang yang sejak anak-anak sudah dikelilingi oleh lingkungan yang penuh sumpah serapah dan umpatan, akan cenderung tertular untuk lebih banyak mengumpat, dan pada saat yang sama ia pun menganggap sumpah serapah sebagai hal yang biasa saja.

Hal ini tentu menjadi peringatan, semakin banyak kamu memaki dan mengumpat hingga terbiasa, maka umpatan yang kamu lontarkan akan kehilangan potensinya untuk membantu menghilangkan rasa sakit. Jadi, sebaiknya simpan umpatan paling keren kamu dan lepaskan di saat kamu sangat membutuhkannya.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply