Topcareer.id – Penyedia layanan kesehatan terbesar Israel pada hari Minggu (14/2) melaporkan penurunan 94% gejala infeksi COVID-19 di antara 600.000 orang yang menerima dua dosis vaksin Pfizer dalam studi terbesar di negara itu.
Organisasi pemeliharaan kesehatan (HMO) Clalit, yang mencakup lebih dari setengah dari semua orang Israel, mengatakan kelompok yang sama juga tercatat 92% lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan COVID-19.
Perbandingan dilakukan terhadap kelompok dengan ukuran yang sama, dengan riwayat medis yang sesuai, yang belum menerima vaksin virus corona.
“Ini menunjukkan dengan tegas bahwa vaksin virus corona Pfizer sangat efektif di dunia nyata seminggu setelah dosis kedua, seperti yang ditemukan dalam studi klinis,” kata Ran Balicer, kepala bidang inovasi Clalit.
Baca juga: 4 Pilot Wanita Asal India Cetak Sejarah Usai Lintasi Kutub Utara
Ia menambahkan bahwa data tersebut menunjukkan vaksin Pfizer bahkan lebih efektif dua minggu atau lebih setelah suntikan kedua.
Para peneliti di Weizmann Institute of Science, yang telah mentabulasi data nasional, mengatakan bahwa penurunan tajam kasus COVID-19 berada di antara kelompok pertama yang divaksinasi yakni orang berusia 55 tahun ke atas.
Sayangnya rawat inap masih meningkat pada kelompok yang lebih muda yang baru memulai vaksinasi beberapa minggu kemudian.
Israel telah melakukan peluncuran vaksin secara cepat dan database-nya menawarkan wawasan tentang keefektifan vaksin dan pada titik mana negara-negara dapat mencapai herd immunity atau kekebalan kawanan.**(Feb)