Topcareer.id – “Bisa diulang?” Ini mungkin jadi kalimat yang sering dilontarkan ketika berkomunikasi memakai masker di zaman pandemi. Komunikasi sering dirasa lebih sulit saat memakai masker. Apakah bisa memilih masker yang tepat untuk memperlancar komunikasi?
Sebuah studi baru yang diterbitkan pada Rabu (24/2/2021) di PLOS One telah mengatasi masalah bagi orang yang menderita gangguan pendengaran yang berjuang lebih keras dalam kondisi setiap orang memakai masker.
Studi ini membandingkan empat cara bermasker: masker bedah, dua jenis masker kain berbeda, dan masker N95. Studi tersebut tidak menyelidiki pemakaian masker ganda.
“Dalam tingkat kebisingan latar belakang yang tinggi, masker bedah terbukti paling tidak menghalangi pengenalan suara,” kata Dr. Jawad Fares, Peneliti Pascadoktoral di Departemen Bedah Syaraf di Sekolah Kedokteran Feinberg di Universitas Northwestern Chicago, mengutip CNN, Kamis (25/2/2021).
“Temuan studi ini penting mengingat pandemi saat ini, karena mengakui tantangan komunikasi yang kami hadapi,” kata Fares, yang tidak terlibat dalam studi tersebut.
Secara global, sekitar 466 juta orang mengalami gangguan pendengaran, di mana 34 jutanya adalah anak-anak, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Banyak orang dengan gangguan pendengaran – dan bahkan beberapa yang tidak – mengandalkan membaca bibir untuk mengikuti percakapan.
Baca juga: Yuk, Manfaatkan Hashtag Instagram Untuk Cari Pekerjaan
Penulis studi Joseph Toscano mengatakan, kabar baiknya adalah ketika kebisingan latar belakang terbatas, seperti yang biasa terjadi pada kegiatan sehari-hari, penelitian tersebut menemukan masker kain, masker bedah dan N95 memungkinkan ucapan untuk disampaikan secara efektif.
“Ketika kebisingan latar belakang cukup keras sehingga mungkin mengganggu pemahaman pembicaraan, kami menemukan bahwa masker bedah bekerja lebih baik daripada masker lain untuk komunikasi,” kata Toscano yang juga asisten profesor ilmu psikologi dan otak yang mengarahkan program ilmu kognitif di Universitas Villanova di Pennsylvania.
Masker transparan juga bisa menjadi pilihan
National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyarankan guru dan pengasuh mengenakan masker bening atau masker kain dengan panel plastik tembus pandang saat berinteraksi dengan anak-anak yang sedang belajar membaca, siswa yang belajar bahasa baru, atau orang dengan gangguan pendengaran atau disabilitas.
Itu pasti berlaku untuk pengasuhan di rumah sakit, panti jompo dan fasilitas perawatan jangka panjang.
“Perlu ditekankan kepada publik bahwa jika mereka berjuang untuk berkomunikasi, misalnya jika mereka memiliki anggota keluarga dekat atau teman yang kesulitan mendengar, akan sangat bermanfaat untuk mendapatkan masker bedah atau masker dengan panel transparan untuk lihat apakah itu membantu,” kata Dr. Debara Tucci, yang memimpin NIDCD.**(Feb)