Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 26, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

Penemu Ini Mengetes COVID-19 dengan Berteriak, Sangat Menyenangkan!

Ilustrasi. Dok/Science

Topcareer.id – Seorang penemu di Belanda telah menemukan apa yang dia harapkan bisa menjadi metode yang berpotensi lebih cepat dan lebih mudah untuk tes infeksi virus corona.

Alih-alih tes swab hidung atau anal yang tidak menyenangkan, Peter Van Wees meminta peserta untuk masuk ke kabin yang terkunci dari udara dan berteriak, atau bernyanyi sekencang mungkin. Penjernih udara di dalamnya akan mengumpulkan semua partikel yang dipancarkan, yang kemudian akan dianalisis virusnya.

“Jika kamu terkena virus corona yang menular lalu berteriak dan menjerit, kamu akan menyebarkan puluhan ribu partikel yang mengandung virus corona,” kata Van Wees.

Van Wees telah mendirikan stannya di sebelah pusat pengujian virus corona di pinggiran Amsterdam, untuk mencoba penemuannya pada orang-orang.

Baca juga: Satu Dari Tiga Destinasi Wisata Di Dunia Tutup Karena Pandemi

“Sangat menyenangkan untuk berteriak, ketika tidak ada yang bisa mendengarmu,” kata Soraya Assoud (25) yang membutuhkan bukti tes virus korona negatif, untuk perjalanan ke Spanyol.

“Menurutku itu cara meditasi yang baik juga … itu sangat menyenangkan!”

Van Wees mengatakan prosesnya tes virus corona ini memakan waktu sekitar tiga menit. Virus diidentifikasi berdasarkan ukurannya menggunakan perangkat pengukur skala nanometer. Dia melihat mesin itu sebagai alat skrining yang berpotensi berguna di konser, bandara, sekolah, atau kantor.

Juru bicara Geert Westerhuis dari Institut Kesehatan Nasional Belanda (RIVM), yang tidak terlibat dalam proyek tersebut, mengatakan pihaknya sedang mempelajari serangkaian strategi pengujian dan akan menyambut baik pengujian yang cepat dan berfungsi sangat akurat ini.

Tes napas yang mengharuskan peserta meniup udara ke dalam tabung telah disetujui bulan lalu oleh otoritas kesehatan di Amsterdam, tetapi belum diluncurkan secara nasional karena ada masalah terkait hasil negatif palsu.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply