Topcareer.id – Varian baru virus corona di Brasil lebih mungkin menginfeksi kembali orang yang pernah sembuh dari COVID-19
Varian yang disebut P.1 ini membawa mutasi yang membuat varian yang lazim di Afrika Selatan lebih sulit diobati dengan antibodi, dan lebih sulit dicegah dengan vaksin yang tersedia.
Data baru menunjukkan bahwa pada banyak pasien yang sembuh, kekebalan terhadap versi virus sebelumnya tidak akan memberikan kekebalan terhadap P.1.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan 660 Juta Dosis Vaksin untuk 181 Juta Rakyat Indonesia
Para peneliti menguji kemampuan menetralkan antibodi dalam sampel plasma yang diambil dari para penyintas COVID-19, yang disebabkan oleh versi virus sebelumnya.
“Plasma memiliki kapasitas penetral 6 kali lipat lebih sedikit terhadap varian P.1 dibandingkan versi virus sebelumnya,” para peneliti melaporkan pada hari Senin (8/3), menjelang tinjauan sejawat dalam jurnal The Lancet.
“Kapasitas netralisasi yang lebih rendah dari antibodi SARS-CoV-2 dan kekebalan parsial terhadap varian baru menunjukkan bahwa infeksi ulang dapat terjadi pada individu yang sembuh atau bahkan divaksinasi.”
Dalam makalah terpisah yang diposting pada hari Rabu (10/3) di medRxiv, beberapa peneliti yang sama juga memperkirakan bahwa di antara setiap 100 orang yang selamat dari COVID-19 karena versi virus sebelumnya, 25 hingga 60 dapat terinfeksi kembali jika terpapar P.1.**(Feb)