Topcareer.id – Sebagian besar anggota tim di perusahaan mungkin melakukan pekerjaan dengan baik di tempat kerja, dan memiliki kepuasan kerja yang baik.
Tapi, merupakan hal yang wajar bagi suatu perusahaan untuk berurusan dengan karyawan yang merasa tidak bahagia di tempat kerja.
Ketidakpuasan terjadi karena berbagai alasan. Terserah kebijakan perusahaan masing-masing untuk menemukan solusinya.
Berikut 4 tanda umum yang menunjukkan bahwa karyawan tidak bahagia dengan perusahaannya.
Baca juga: Alami Gangguan Kecemasan? Buah Ini Solusinya
- Penurunan produktivitas
Meskipun penurunan produktivitas mungkin sulit diukur, biasanya tidak sulit untuk diperhatikan. Ketika kualitas atau kuantitas pekerjaan karyawan mulai menurun, penting untuk mencari tahu penyebabnya sesegera mungkin. Setelah penyebab masalah teridentifikasi, kembangkan solusi untuk mengatasi masalah ini pada karyawan dan moral kantor yang lebih luas. - Terlalu sering ijin sakit
Peningkatan nyata pada ijin sakit untuk tidak masuk kerja adalah tanda bahaya besar. Umumnya, jika seseorang bahagia di tempat kerja, mereka akan senang saat bekerja dan selalu sehat. Perilaku semacam ini juga bisa menjadi pertanda adanya masalah psikologis, jadi penting untuk memperhatikan karyawan yang baru-baru ini mulai sering cuti sakit atau sering absen sejak mereka mulai bekerja di perusahaan. Solusi untuk masalah ini harus ditangani dengan hati-hati karena sangat sensitif. - Bersikap buruk
Sikap buruk dari seorang karyawan yang sebelumnya menyenangkan dan pekerja keras merupakan indikasi bahwa ada sesuatu yang sangat tidak beres. Jika mereka hanya mengarahkan hal-hal negatif kepada atasan atau kebijakan perusahaan, kemungkinan ketidakpuasan mereka adalah pada manajemen. - Laporan keluhan dari orang lain
Jika perilaku karyawan tidak memberi sinyal kepada atasan bahwa ada masalah, karyawan yang lain sering kali akan melaporkannya. Perubahan perilaku kerja, terutama yang negatif, biasanya tidak diabaikan oleh rekan kerja. Dalam situasi ini, penting untuk tidak langsung mengambil kesimpulan. Ketika dua karyawan saling mengeluh, tidak selalu jelas siapa yang salah. Coba bicarakan terlebih dahulu dengan karyawan lain untuk mendapat informasi yang lebih detail.
Bagaimana membantu karyawan yang tidak bahagia?
Jangan langsung memarahi mereka. Dengarkanlah apa yang diungkapkan karyawan tersebut. Mungkin ia telah menyimpan masalah ini selama berbulan-bulan dan dia membutuhkan waktu untuk mengeluarkannya.
Baca juga: Ingin Bebas Cemas dan Tetap Sehat selama Pandemi? Lakukan Gerakan Yoga Ini
Jadi, duduklah bersama, dengarkan dan buat catatan untuk merujuk kembali ketika giliran kamu sebagai atasannya untuk berbicara.
Jangan pernah menawarkan harapan palsu pada karyawan yang tidak bahagia. Jika memang kamu tidak dapat membantu mereka, jujur saja dan beri tahu mereka bahwa kamu tidak dapat memenuhi permintaan mereka.
Untuk mencegah situasi ini terjadi, sebagai atasan yang bijak kamu perlu berkomunikasi dengan karyawan sejak awal bekerja sama dengan mereka.
Beri tahu mereka apa yang kamu harapkan dari mereka, puji mereka ketika mereka bekerja dengan baik, dorong mereka untuk bergerak maju ketika kinerjanya menurun, dan beri mereka apa yang mereka butuhkan agar bisa melakukan pekerjaan mereka dengan baik.**(Feb)