Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Tuesday, March 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Jangan Pernah Beri Anjing Peliharaanmu Makanan Ini! (Bagian 1)

Ilustrasi/Pixabay

Topcareer.id – Jika kamu penyayang hewan, khususnya anjing dan kamu memeliharanya, memberi anjing kamu sedikit makanan manusia memang tidak terlalu buruk, namun jika itu makanan yang tepat.

“Ada makanan yang aman bagi manusia, tetapi tidak aman untuk anjing,” kata Cailin Heinze, ahli gizi hewan bersertifikat dan asisten profesor di Sekolah Kedokteran Hewan Cummings di Universitas Tufts, AS.

Beberapa makanan seperti cokelat, memang enak bagi manusia, tapi ini beracun bagi anjing. Nah, berikut ini daftar makanan yang sebaiknya tidak kamu berikan kepada anjing peliharaanmu.

Bagian pertama dari artikel:

Alpukat
Alpukat mengandung persin, yang dalam konsentrasi rendah tidak masalah untuk dikonsumsi manusia. Namun, senyawa dalam jumlah kecil ini dapat membuat anjing muntah atau diare. Biji alpukat juga bisa tertelan, tersangkut, dan mengganggu perut atau usus anjing.

Baca juga: Memelihara Anjing Bikin Panjang Umur, Ini Penjelasannya

Anggur dan Kismis
Tidak ada yang benar-benar tahu mengapa anggur dan kismis beracun bagi anjing. Salah satu komplikasi paling serius, kata Heinze, adalah gagal ginjal. Untuk beberapa anjing, satu atau dua kismis sudah bisa menjadi racun.

Bawang, Bawang Putih dan Kucai
Heinze mengatakan kebanyakan orang tidak tahu bahwa ketiga makanan ini adalah racun bagi anjing. Tidak masalah apakah dalam bentuk bubuk, mentah, dimasak atau dikeringkan. Semuanya dapat membunuh sel darah merah anjing dan menyebabkan anemia serta keracunan.

Kacang Macadamia
Kacang jenis ini dapat membuat anjing muntah, lemas, dan depresi. Mengapa kacang ini begitu buruk bagi anjing? Peneliti belum mengetahuinya, tapi bahkan dalam jumlah kecil kacag macadamia bisa menyebabkan anjing keracunan. Beberapa gejala yang paling umum adalah diare, muntah, gemetar dan demam.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply