Topcareer.id – Moderna umumkan pada Selasa (13/4/2021), vaksin Covid-19 miliknya lebih dari 90% efektif dalam melindungi diri terhadap Covid dan lebih dari 95% efektif melawan penyakit parah hingga enam bulan setelah dosis kedua, mengutip data terbaru dari uji klinis fase tiga.
Pembaruan tersebut membawa Moderna selangkah lebih dekat untuk mengajukan permintaan persetujuan penuh Amerika Serikat untuk vaksinnya.
Mengutip CNBC, data baru itu termasuk kasus Covid-19 hingga 9 April dan mengevaluasi lebih dari 900 kasus, termasuk lebih dari 100 kasus parah, kata perusahaan tersebut.
Vaksin saat ini diizinkan untuk penggunaan darurat oleh Food and Drug Administration untuk orang-orang yang berusia 18 tahun ke atas, dan badan tersebut dapat mencabut izin penggunaan darurat (EUA) kapan saja.
Moderna hanya mengirimkan data keselamatan tindak lanjut selama dua bulan untuk EUA. FDA biasanya membutuhkan enam bulan untuk persetujuan penuh.
Perusahaan mengatakan hasilnya masih awal. Moderna mengatakan sepanjang tahun ini akan membagikan data terbaru tentang kemanjuran melawan infeksi tanpa gejala serta persistensi antibodi.
Baca juga: WHO Lagi-Lagi Peringatkan Dunia Di Titik Kritis Pandemi Covid-19
Data baru muncul setelah sebuah penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine menunjukkan antibodi yang diinduksi oleh vaksin Moderna masih eksis enam bulan setelah dosis kedua.
Itu juga terjadi setelah Pfizer mengumumkan soal vaksinnya awal bulan ini, yang menggunakan teknologi yang mirip dengan Moderna, juga terbukti sangat efektif enam bulan setelah dosis kedua.
Dr. Isaac Bogoch, spesialis penyakit menular, menyebut pembaruan Moderna sebagai “berita luar biasa” dan mengatakan bahwa dia senang mendengar bahwa kedua vaksin mRNA sangat efektif dalam enam bulan.
“Saya pikir adil untuk memperkirakan bahwa mereka berdua akan memiliki khasiat yang layak selama berbulan-bulan setelah ini,” katanya.
Moderna masih mengevaluasi vaksinnya untuk orang yang berusia 17 tahun ke bawah. Perusahaan tersebut mengatakan pada hari Selasa uji coba vaksinnya pada remaja usia 12 hingga 17 tahun sekarang sepenuhnya terdaftar, dengan sekitar 3.000 peserta di AS.**(Feb)
