Topcareer.id – Kalori jelas bisa memberi energi yang kamu butuhkan, tapi mengapa makan banyak bisa membuatmu ngantuk?
Untuk makanan tinggi karbohidrat, lemak dan gula seperti mashed potato, bisa memicu respons saraf ngantuk segera setelah mereka mencapai usus kecil.
Respons yang terkenal dengan sebutan sistem saraf parasimpatis itu akan memberi tahu tubuh untuk melambat dan fokus pada pencernaan.
Peneliti menemukan sekelompok sel otak bernama neuron orexin pada hipotalmus yang sensitif terhadap kadar glukosa yang melonjak setelah makan banyak.
Neuron-neuron tersebutlah yang menghasilkan protein dan orexin, yang berguna untuk mengatur kewaspadaan di otak.
Tetapi orexin bukan satu-satunya neurohormon terkait tidur yang ada akibat pengaruhi dari makanan.
Ketika jumlah makanan meningkat, begitu pula jumlah insulin yang dilepaskan sebagai bagian normal dari pencernaan tubuh.
Insulin, pada gilirannya akan meningkatkan jumlah seratonin dan melatonin yang membanjiri otak, dua bahan kimia inilah yang membuat ngantuk.
Baca juga: Tips Pola Makan Sehat Selama Masa Karantina COVID-19
Tidak ada cara untuk menghindari respons ngantuk setelah makan banyak selain mengurangi jumlah makanan yang kamu makan.
Mengantuk setelah makan banyak memang tidak berbahaya, tetapi bisa jadi juga pertanda adanya masalah kesehatan yang lebih besar.
Penting untuk memperhatikan bahwa makan banyak dapat mempengaruhi waktu istirahat penting yang kamu butuhkan di malam hari.
Itu terutama berlaku bagi yang suka makan banyak saat larut malam, seperti yang sering terjadi selama bulan puasa Ramadan.
Dr. Loren Greene, seorang profesor klinis di Divisi Endokrinologi Departemen Kedokteran di New York University menjelaskan, “Jika kamu makan malam, katakanlah pukul 10 malam dengan makanan penutup, beberapa kali kamu akan mulai memadamkan insulin di tengah malam yang dapat menyebabkan gula darah naik dan turun,” kata Greene.
Hal itu pada gilirannya, dapat mengganggu siklus tidur kamu, terbangun di tengah malam, atau mencegah kamu mendapatkan ketenangan tidur.
Inti dari artikel ini? Makan lebih awal, makan dengan cerdas dan usahakan untuk kembali ke jadwal makan dan tidur normal kamu secepat mungkin.**(Feb)