Topcareer.id – Kerja jarak jauh telah menjadi identik dengan Zoom meeting sejak pandemi virus corona mulai melanda dunia.
Zoom meeting menjadi jalur kehidupan perusahaan yang mengizinkan karyawannya bekerja dari rumah (WFH).
Akibatnya, pekerja yang WFH mengalami banjir konferensi video sehingga menciptakan ungkapan baru: Zoom fatigue atau kelelahan akibat Zoom meeting.
Baru-baru ini, bank investasi global Citigroup melarang Zoom meeting pada hari Jumat dalam upaya membantu kesehatan mental karyawan.
Jane Fraser, chief executive Citigroup, mengatakan kepada stafnya bahwa perusahaan akan memperkenalkan “Zoom free Fridays.”
Hal ini bertujuan untuk membatasi pertemuan internal antar karyawan dan mendorong orang untuk berlibur dalam upaya mengatasi stres dan kelelahan.
“Saya tahu, dari umpan balik Anda dan pengalaman saya sendiri, kaburnya garis antara kehidupan pribadi dan kantor serta tiadanya hari kerja kantor sejak pandemi mulai telah mempengaruhi kesejahteraan kami,” tulis Fraser dalam memo yang Financial News beritakan.
Citigroup bukan satu-satunya perusahaan yang menetapkan batasan seputar Zoom meeting.
Tahun lalu, perusahaan SailPoint Technologies Holdings Inc yang berbasis di Texas memberlakukan larangan Zoom meeting juga.
Perusahaan tersebut melarang rapat virtual mulai dari jam 10 pagi hingga siang setiap hari Selasa dan Kamis.
Kemampuan untuk bekerja dari rumah telah menjadi lapisan perak bagi banyak pekerja kantoran selama pandemi.
Sayangnya, meskipun demikian, beberapa perusahaan tampaknya telah mengambil kebiasaan buruk mereka dan memindahkannya ke online.
Alih-alih memberikan keseimbangan kehidupan kerja karyawan, perusahaan justru meningkatkan jumlah rapat tidak perlu yang terpaksa karyawannya ikuti.
Baca juga: Alasan “Kelelahan Zoom” Lebih Sering Dialami Wanita Daripada Pria
Studi dari Harvard Business School menemukan bahwa karyawan yang WFH bekerja lebih lama dan menghadiri lebih banyak rapat daripada sebelumnya.
Panggilan zoom telah menjadi berkah dan kutukan. Untuk beberapa perusahaan, konferensi video memberikan kesempatan untuk bertemu dengan para pekerja, tetapi gagal untuk memperhitungkan keadaan individu karyawan.
Perusahaan lain mungkin menggunakan panggilan video dalam upaya mikro manajemen untuk mengawasi bagaimana karyawan bekerja.
Namun, terus menerus mencoba memantau karyawan jarang akan berhasil. Sebaliknya, pekerja lebih cenderung merasa frustrasi.
Mereka pun jadi berusaha melepaskan diri dari pekerjaan mereka yang akan berdampak negatif pada produktivitas mereka.
Pada akhirnya, meskipun panggilan Zoom bagus untuk tetap berhubungan dengan pekerja jarak jauh, tapi penting bagi pemberi kerja untuk berhati-hati.
Komunikasi adalah kunci bagi karyawan WFH. Karena karyawan sudah bergumul dengan beban kerja yang berat.
Sebagai manajer sebaiknya menghargai agenda mereka dan jika hendak menyampaikan sesuatu, buatlah singkat dan padat untuk menghindari karyawan stres.**(Feb)